Mazda 2 facelift telah resmi diluncurkan di Indonesia. Kendati demikian, perubahannya yang paling kentara hanya pada bagian eksteriornya saja. Namun apakah benar tak ada perubahan dalam rasa mengemudinya?
Kami pun berkesempatan untuk menjajal Mazda 2 ini dalam jangka panjang untuk bisa menjawab pertanyaan di atas. Unit yang kami tes adalah Mazda 2 varian GT yang merupakan tipe teratas. Lantas bagaimana impresi kami?
Foto: Rangga
Meski perubahannya tidak signifikan di bagian ekterior, namun kami merasa desainnya semakin up to date. Kini Mazda 2 hadir dengan gril radiator yang besar, lampu LED matrix, desain bumper baru, serta pelek yang desainnya simple. Intinya, meski sedikit berubah namun terkesan sangat positif perubahan minor desain eksteriornya.
Kami pun langsung menyandarkan badan di jok pengemudinya dan rasanya tidak ada hal yang baru. Akan tetapi, kami menemukan beberapa detail perubahan, seperti jok yang tidak lagi menggunakan bahan kulit dan kini menjadi fabric dengan warna hitam berpadu dengan benang jahitan biru, lapisan kulit dasbor berwarna biru, dan sayang sekali beberapa fitur ada yang berkurang. Di antaranya Smart City Braking System (SCBS) dan Lane Departure Warning.
Walau demikian, beberapa detail di kabin Mazda 2 ini masih sangat menyenangkan jika Anda mengemudikan mobil ini. Seperti layar Head up Display, fitur entertainment MZD Connect, pengaturan jok yang leluasa untuk berbagai postur tubuh serta pengaturan setir secara tilt maupun teleskopik. Dan istimewanya lagi, kini Mazda 2 facelift sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas Apple Car Play dan Android Auto!
Kami pun langsung menjalankan mobil ini. Hal pertama yang kami rasakan adalah karakter suspensinya yang cukup kaku, terlebih saat berkendara di atas kontur jalan yang kurang baik. Akan tetapi, karakter suspensi ini seakan tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatannya saat Anda bermanuver dalam kecepatan tinggi. Kami bisa bilang handling Mazda 2 adalah yang terbaik di kelasnya.
Untuk performa mesinnya, Mazda 2 bukanlah figur dengan tenaga mesin terbesar di kelasnya. Ia dilengkapi dengan mesin bertenaga 111 ps serta torsi 144 Nm. Akan tetapi kami merasakan lontaran tenaganya cukup mumpuni. Terlebih, mesin tersebut berpadu dengan transmisi otomatik konvensional 6 percepatan yang responsif sehingga mampu mencatatkan angka akselerasi yang impresif. Untuk menempuh kecepatan 100 km/jam dari posisi berhenti, Mazda 2 mencatatkan waktu 10,4 detik saja.
Akan tetapi, satu-satunya kelemahan Mazda 2 yang masih melekat adalah ruang kabinnya yang terasa sempit.
Kesimpulan
Mazda 2 facelift hadir dengan berbagai perubahan ringan akan tetapi cukup positif meskipun harus menanggalkan berbagai fitur-fiturnya. Kendati demikian, mengendarai mobil ini terasa masih sangat menyenangkan, seperti aura interior yang terasa premium, pengendalian yang akurat, serta tenaga mesin yang mumpuni. Tetapi perlu juga diingat, bahwa Mazda 2 ini tetap memiliki beberapa kekurangan, seperti ruang kabin yang terasa sempit, absennya fitur-fitur seperti SCBS dan Lane Departure Warning. Penting juga untuk diingat bahwa Mazda 2 facelift dijual lebih murah hampir Rp 30 jutaan dibandingkan versi terdahulu.
Kelebihan
- Tingkat pengendalian sangat baik
- Fitur Apple Car Play dan Android Auto hadir
- Posisi berkendara sangat baik
Kekurangan
- Ruang kabin terasa sempit
- Absennya beberapa fitur canggih
- Head Up Display tidak bisa dilipat / dimatikan
Spesifikasi
Mazda 2 GT Facelift 2019
Harga: Rp 285,3 juta (tipe R) Rp 302,8 juta (tipe GT)
Kapasitas mesin: 1.500 cc 4 silinder SkyActiv-G
Tenaga maksimum: 114 ps
Torsi maksimum: 144 Nm
Penggerak: Roda depan
Foto Tambahan
Foto: Rangga
Adit