Tesla Akhirnya Bisa Pakai Search Engine Buatan Baidu

 Erie W. Adji    30 April, 2024
Berita

OTODRIVER - Pada bulan Maret yang lalu waktu lalu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyebutkan kekhawatirannya soal potensi membanjirnya mobil buatan Cina di pasar Amerika Serikat. Seperti dikutip dari Reuters, Biden menyebut bahwa masifnya peredaran mobil merek Tiongkok di negaranya sangat berpotensi mengganggu keamanan dalam negeri.

Pengoperasian sistem navigasi di umumnya mobil buatan Cina, termasuk yang bertenaga listrik, dicurigai banyak pihak di Amerika menjadi alat mata-mata.

Namun hal sebaliknya, pihak Tesla nyata telah menjalin kesepakatan dengan raksasa teknologi yang bermarkas di Beijing yaitu Baidu (29/4). Kampiun teknologi yang mendominasi pelayanan pencarian data di seantero Tiongkok itu membuka akses bagi produk Tesla atas data jalan dan turunannya.

Data-data tersebut untuk menunjang fitur Full Self Driving (FSD) di setiap mobil Tesla yang dijual di Cina.

Kesepakatan tersebut buah dari kunjungan pendiri Telsa, Elon Musk, yang melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Cina, Li Qiang akhir pekan ini (28/4). Salah satu detail dari kesepakatan tersebut adalah mendorong Baidu untuk membagikan data jalur serta lajur kendaraan bermotor di Cina kepada Tesla.

Bagi Tesla, kesepakatan itu sangat penting karena semua fitur mengemudi pada mobil Tesla membutuhkan akurasi data soal jalan, lalu lintas, rambu-rambu, serta pemetaan lokasi lainnya.

Berbekal data-data tersebut, setiap pengemudi mobil Tesla di Cina secara resmi dapat mengoperasikan fitur FSD.

Hubungan antar korporasi antara Baidu dan Tesla sendiri sudah dijalin sejak tahun 2020.

Kolaborasi Nissan-Baidu dan Toyota-Tenscent

Sementara itu dari laman Kyodo News (26/4) disebutkan, disela-sela gelaran Beijing Motor Show 2024, pihak Baidu juga mengumunkan kerjasama dengan Nissan Motor Co.. Kali ini dalam hal pengoperasian sejumlah fitur Artificial Intelligence untuk produk Nissan yang dipasarkan di Cina.

Nissan telah memutuskan untuk mencapai target penjualan 100 ribu unit mobil di pasar Negeri Tirai Bambu itu sampai tahun 2025. Umumnya berupa mobil listrik dan smart vehicle lainnya.

Bukan hanya itu, pihak Toyota mengumumkan kesepakatan kerjasama pengembangan peranti lunak dengan raksasa teknologi Tenscent. Hiroki Nakajima, VP Toyota Motor Corp., menyebutkan bahwa kedua perusahaan akan melakukan eksplorasi big data untuk produk baru Toyota yang akan dirilis untuk pasar Cina akhir tahun ini. (EW)

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru seputar otomotif roda empat setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

Bagikan

Rekomendasi Untuk Anda

BeritaPrestige Motor Resmi Jadi Dealer BAIC. Akan Sediakan Lahan Khusus Untuk Test Drive Off-Road9 jam laluBeritaPLN: Tambah 111 SPKLU Di Rest Area 1 hari laluBeritaUndangan Hyundai N Yang Bikin Greget1 hari laluBeritaHyundai Genesis G80 Electrified Kini Jadi Mobil Harian Shin Tae-Yong2 hari lalu

Trending

Bolehkah Menambah Angin Ban Nitrogen Dengan Angin Biasa
Honda Freed Generasi Terbaru Hadir Di Tanah Air? Begini Respon Honda Indonesia
Daftar Harga MERCEDES-BENZ Terbaru (Mei 2024)
Citroën Ë-C3 Kini Bebas Bea Impor Dan PPnBM Ditanggung Pemerintah
Daftar Harga BMW Terbaru (Mei 2024)

Berita Terbaru

BeritaKesuksesan Vinfast Di Negara Asalnya Akan Diimplementasikan Di Indonesia7 jam laluBeritaEurokars Group Untuk Pertama Kalinya Tawarkan Mobil Bekas, Mulai Porsche Hingga Bentley8 jam laluBeritaPrestige Motor Resmi Jadi Dealer BAIC. Akan Sediakan Lahan Khusus Untuk Test Drive Off-Road9 jam laluBeritaTunggu Beberapa Penyesuaian, Mitsubishi Triton Terbaru Segera Hadir Di Indonesia 11 jam laluBeritaDaftar Harga SUV Ladder Frame Terbaru (Mei 2024)12 jam laluBeritaMitsubishi Xpander Ultimate Sekarang Punya Opsi Transmisi Manual13 jam laluBeritaMyBMW, Ini Aplikasi Pintar Yang Menghubungkan Smartphone Konsumen Dengan Mobil BMW14 jam laluBeritaLaku Keras, Xiaomi Gandakan Produksi Mobil Listrik Mereka Menjadi 20.000 Unit Perbulan15 jam lalu