OTODRIVER - Pada bulan Maret yang lalu waktu lalu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyebutkan kekhawatirannya soal potensi membanjirnya mobil buatan Cina di pasar Amerika Serikat. Seperti dikutip dari Reuters, Biden menyebut bahwa masifnya peredaran mobil merek Tiongkok di negaranya sangat berpotensi mengganggu keamanan dalam negeri.
Pengoperasian sistem navigasi di umumnya mobil buatan Cina, termasuk yang bertenaga listrik, dicurigai banyak pihak di Amerika menjadi alat mata-mata.
Namun hal sebaliknya, pihak Tesla nyata telah menjalin kesepakatan dengan raksasa teknologi yang bermarkas di Beijing yaitu Baidu (29/4). Kampiun teknologi yang mendominasi pelayanan pencarian data di seantero Tiongkok itu membuka akses bagi produk Tesla atas data jalan dan turunannya.
Kesepakatan tersebut buah dari kunjungan pendiri Telsa, Elon Musk, yang melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Cina, Li Qiang akhir pekan ini (28/4). Salah satu detail dari kesepakatan tersebut adalah mendorong Baidu untuk membagikan data jalur serta lajur kendaraan bermotor di Cina kepada Tesla.
Bagi Tesla, kesepakatan itu sangat penting karena semua fitur mengemudi pada mobil Tesla membutuhkan akurasi data soal jalan, lalu lintas, rambu-rambu, serta pemetaan lokasi lainnya.
Berbekal data-data tersebut, setiap pengemudi mobil Tesla di Cina secara resmi dapat mengoperasikan fitur FSD.
Hubungan antar korporasi antara Baidu dan Tesla sendiri sudah dijalin sejak tahun 2020.
Kolaborasi Nissan-Baidu dan Toyota-Tenscent
Sementara itu dari laman Kyodo News (26/4) disebutkan, disela-sela gelaran Beijing Motor Show 2024, pihak Baidu juga mengumunkan kerjasama dengan Nissan Motor Co.. Kali ini dalam hal pengoperasian sejumlah fitur Artificial Intelligence untuk produk Nissan yang dipasarkan di Cina.
Nissan telah memutuskan untuk mencapai target penjualan 100 ribu unit mobil di pasar Negeri Tirai Bambu itu sampai tahun 2025. Umumnya berupa mobil listrik dan smart vehicle lainnya.
Bukan hanya itu, pihak Toyota mengumumkan kesepakatan kerjasama pengembangan peranti lunak dengan raksasa teknologi Tenscent. Hiroki Nakajima, VP Toyota Motor Corp., menyebutkan bahwa kedua perusahaan akan melakukan eksplorasi big data untuk produk baru Toyota yang akan dirilis untuk pasar Cina akhir tahun ini. (EW)