OTODRIVER - Build Your Dream (BYD) merupakan salah satu brand yang disambut antusias oleh pasar Indonesia. Pabrikan asal Tiongkok ini pun mengenalkan tiga model EV sekaligus yakni Seal, Atto 3 dan Dolphine sejak Februari silam.
Sayangnya antusiasme pasar ini menemui handicap dengan lamanya masa tunggu kedatanganan unitnya. Bahkan ada informasi yang mengatakan beberapa pemesan sudah membatalkan orderannya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia membeberkan alasan di balik belum terealisasi proses distribusi BYD ini. Bahlil mengatakan bahwa pihaknya baru saja menandatangai rekomendasi izin impor mobil listrik secara utuh (completely built up) alias CBU BYD berdasarkan nilai investasi dan kapasitas produksi pabriknya yang ada tengah didirikan di Indonesia.
Bahlil menjelaskan bahwa pengiriman unit EV BYD ini tersendat dikarenakan realisasi investasi BYD di Indonesia baru sekitar 10-20 persen dari total kapasitas produksinya. “Jadi kita kasih dulu impornya 10-20 persen,” tandasnya.
Sebelumnya Luther Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia mengatakan dalam proses impor kendaraan banyak prosedur internal dan eksternal yang harus dilewati.
“Prosedur internal bisa BYD kontrol, contonya pengiriman, pasokan, distribusi ataupun hal lain seperti pengerjaan dokumen seperti proses STNK, holomogasi atau lainnya,” ungkapnya beberapa waktu silam di depan awak media.
Luther menyebutkan bahwa masalah internal tidak ada masalah. “Sekarang tinggal faktor eksternal yang sifatnya tidak bisa BYD kontrol. Hal tersebut tergantung dengan beberapa pihak lainnya,” sambungnya.
Dengan ditandatanginya rekomendasi izin import ini maka diharap titik terang masa penantian para pemesan BYD di Indonesia. (SS)