OTODRIVER- Meski bayangan soal kepadatan masih menggelayuti perjalanan musim libur lebaran tahun ini namun perihal cuaca juga perlu jadi perhatian. Menginggat periode bulan Maret-April tingginya curah hujan maupun hembusan angin yang kencang patut diwaspadai.
Dalam sesi “Media Gathering” pekan lalu (15/3), PT Michelin Indonesia secara khusus menyiarkan kepeduliannya soal pemeriksaan kendaraan dengan cermat dan menyeluruh, terutama untuk komponen ban.
Mengingat ban adalah titik kontak utama antara kendaraan dan permukaan jalan, memastikan kondisi ban yang optimal sangatlah penting agar perjalanan mudik senantiasa aman, lancar, dan nyaman. “Hal yang paling penting adalah kami harus yakin bahwa rasa “peace of mind” harus selalu diperoleh setiap pengemudi saat berkendaraa dalam jarak jauh seperti saat nanti akan mudik,” buka Sai Banu Ramani, President Director PT Michelin Indonesia.
Sejurus kemudian dijelaskan oleh Mochammad Fachrul Rozi, Product Marketing Manager PT Michelin Indonesia bahwa sejatinya setiap produk ban produksi Michelin dibagi dalam tiga golongan berdasarkan karater umum jalanan.
Ada garansi produk enam tahun
“Kami punya tiga kategori (spesifikasi produk); Country A, Country B, dan Country C,” ungkap pria yang biasa disapa ‘Bang Rozi’ itu. Untuk yang pertama, produk yang dipsarakan untuk wilayah Eropa maupun Amerika bagian Utara dimana kondisi infrastruktur jalannya termasuk paling maju di dunia. Termasuk suhu udara yang ‘bersahabat’.
Golongan yang kedua yaitu produk yang dipasarkan di wilayah negara seperti Korea Selatan maupun Jepang. Dan area seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, maupun Filipina masuk dalam kategori ketiga.
“Seluruh aspek dari kontur jalanan termasuk kondisi iklim membuat wilayah seperti Indonesia diibaratkan sebagai ‘monster’ bagi ban,” ujar Rozi kemudian. Hal inilah yang kemudian membuat setiap produk Michelin yang dijual secara resmi oleh Michelin Indonesia memang sudah sesuai dengan karakter jalanan di Nusantara.
“Perbedaan-perbedaan tadi sudah disesuaikan berdasarkan homologasi produk yang kami lakukan secara internal,” tegas Banu. Lebih lanjut dijelaskan oleh wanita asal Malaysia ini bahwa homologasi dilakukan oleh pihak Michelin sebelum setiap produk disertifikasi untuk memenuhi standar SNI di Indonesia.
“Jadi memang sangat spesifik soal performa ban Michelin yang dipasarkan oleh kami untuk pasar Indonesia memang sesuai dengan kondisi jalanan disini,” jelasnya lagi.
Dipungkaskan oleh Rozi, bahwa setiap ban Michelin yang dipasarkan juga sudah mencakup jaminan garansi mutu produk selama enam tahun yang terhitung pada saat pembelian ban. “Untuk lebih menjamin berlakunya garansi tersebut, kami melakukan pemeriksaan berkala ke seluruh distributor Michelin di Indonesia dan jika ditemukan stok yang berusia di atas empat tahun maka ban tersebut tidak boleh dipasarkan. Garansi ini juga secara khusus pada kondisi saat pembelian.” (EW)