OTODRIVER - Berita duka kembali menyelimuti dunia otomotif tanah air. Soebronto Laras, tokoh otomotif Indonesia, berpulang pada 20 September 2023, pukul 20.00 WIB, di RS Medistra, Jakarta.
Berbincang mengenai sosok Soebronto Laras, tentu tidak bisa dipisahkan dari Suzuki dan Indomobil Group.
Khusus untuk Suzuki, beliaulah yang memiliki andil besar mengibarkan merek berlogo S itu. Salah satu kisah uniknya justru dirajut dengan Suzuki ST20, yang ia jajakan pada petani cengkeh di Manado di era 70-an.
Pria yang dikenal cukup ramah ini, lahir di Jakarta 5 Oktober 1943 dan merupakan putra dari pengusaha, R Moedono, yang memiliki bisnis importir Citroen, Tempo dan Combi sejak 1949.
Soebronto meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Paisley College, Skotlandia, pada 1969 dan Diploma of Business Administration, dari Hendon College, London pada 1972.
Tak hanya berkecimpung dalam bisnisnya, ia pun dikenal sebagai pribadi yang cukup menggemari dunia sport otomotif.
Masa mudanya, cukup akrab dengan dunia balap, khususnya sepeda motor, bareng Tinton Soeprapto. Tak hanya itu, bahkan Soebronto muda juga memiliki ketertarikan yang kuat sebagai mekanik.
Pada Juni silam, Otodriver sempat bertemu dan berbincang pada acara peluncuran Suzuki XL7 Hybrid. Seperti biasa, ia selalu ramah terhadap awak media. "Apakabar mas? Sudah lama sekali tidak bertemu," sapanya.
Selang seminggu kemudian, kami kembali berjumpa pada Indonesia Jimny Festival (IJM) 2023, di Sirkuit Sentul, Bogor. Di acara ini, Soebronto bercerita tentang masa lalunya, ketika ia memperkenalkan Suzuki Jimny Ke Indonesia di penghujung tahun 70-an. Ia pun sempat bernostalgia ketika bertemu Tinton Soeprapto, teman balap masa muda dan Didi Hardianto, mantan pembalap Suzuki Sport Indonesia, yang sudah dianggap seperti anak sendiri.
Hingga akhir hayatnya Soebronto Laras, menduduki jabatan komisaris Indomobil Group. Ia berpulang di usia 79 tahun, 11 bulan dan 15 hari atau 15 hari sebelum ulangtahunnya yang ke 80.
Selamat jalan Pak Bronto, Sang Legenda Otomotif Indonesia. (SS)