OTODRIVER - Hari ini (2/10) aktris senior Marissa Haque dikabarkan wafat di usianya yang ke-62 tahun. Wanita kelahiran Balikpapan ini telah begitu banyak membintangi film layar lebar maupun sinetron di layar kaca.
Dalam perjalanan karirnya juga pernah merilis album rekaman, kemudian juga identik sebagai istri dari penyanyi bergenre rock, Ikang Fawzi.
Di samping dikenal sebagai aktris, dan juga pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009. Marissa juga bisa disebut sebagai salah satu seniman peran di Indonesia yang pernah berada di posisi premium sebagai brand ambassador Suzuki lewat Esteem MH Edition.
Mendiang Soebronto Laras dan almarhum Angky Camaro merupakan ‘duet maut’ Indomobil, khususnya Suzuki, yang banyak berperan hadirnya sejumlah produk legendaris di Indonesia.
Sejurus kemudian Bebin yang sekarang dikenal sebagai kolumnis di bidang otomotif ini kemudian menyebutkan bahwa pemikiran soal konsep tadi bukan tanpa alasan.
“Waktu itu, awal 90-an, sedang bersamaan dengan makin kuatnya era yang disebut ‘mobil nasional’ yang salah satunya dihadirkan lewat Toyota Kijang,” jabarnya lebih lanjut.
Dari kondisi itu, posisi produk sedan yang ada di pasar mobil baru Indonesia semakin terdesak. Ditambah lagi adanya kebijakan pengenaan sejumlah pajak yang membuat segmen sedan bukan lagi kendaraan yang harganya terjangkau.
Ide terobosan praktis itu diakui Bebin bisa menjadi ‘game changer’ di segmen sedan. “Sejak awal idenya memang membuat edisi terbatas yang ditujukan ke ibu rumah tangga, bukan ke segmen wanita secara umum. Karena sampai saat inipun aktivitas rutin ibu rumah tangga masih berkaitan dengan antar jemput anak sekolah, belanja, sampai arisan,” urai Bebin yang ketika itu menjabat sebagai Marketing Manager di PT Indomobil Suzuki International.
Saat dirilis perdana tahun 1992, Suzuki Esteem “MH Limited” dilabel harga Rp37 jutaan. Berspesifikasi dasar mesin kode G13A dengan kapasitas 1.300 cc, konfigurasi 4 silinder SOHC 8 valve, plus pemasok bahan bakar karburator.
Potensi daya puncaknya 70 daya kuda (6.000 rpm) dan torsi puncak 100 Nm (5.000 rpm).
Detail Esteem varian ‘limited’ yang membedakan dibandingkan Esteem versi reguler seperti; stiker MH Edition pada pintu samping serta kaca belakang, kemudian ada spoiler kecil seperti tipe GT, dan ada foglamp.
“Kita juga belajar banyak waktu itu bagaimana membuat varian khusus atau limited, belajarnya juga dari datang ke pameran-pameran otomotif internasional. Bisa tahu bahwa versi limited itu yang berbeda dibandingkan versi standar setidaknya ada di soal warna, emblem-emblem, sampai warna atau cover jok yang tidak ada di versi standar,” ungkap Bebin yang alumnus Teknik Mesin Universitas Trisakti itu.
Sempat juga muncul sub-varian dengan nama MH Sporty. “Waktu itu ada juga masukan dari sejumlah pihak, terutama dealer Suzuki, bahwa adanya edisi MH membuat Esteem ‘tidak bisa’ lagi dipakai pengemudi pria dengan alasan hilangnya kesan macho,” kata Bebin sembari mencoba mengingat angka penjualan edisi terbatas itu secara umum sempat di kisaran 1.000 unit.
“Itu angka yang besar sekali waktu itu, selain itu ada hal yang mengejutkan karena ternyata yang ‘kena colek’ dan tidak kami sangka-sangka adalah Toyota Corolla, padahal tadinya kami sempat melihat secara spesifik sebagai merek yang akan kena dampak adalah Daihatsu Classy,” kenang Bebin lagi sambil terkekeh.
Sosok Ibu Rumah Tangga Ideal
Wanita bernama lengkap Marissa Grace Haque sendiri dikenang Bebin, saat dipilih sebagai nama ‘varian’ karena saat itu merupakan sosok paling ideal yang mewakili wanita yang menjadi ibu rumah tangga di Indonesia.
Tentu saja popularitas wanita kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur itu, yang sedang berada di puncak ketenarannya juga menjadi bahan analisa oleh pihak Suzuki saat mendapuknya sebagai “Brand Ambassador”.
“Waktu itu sudah ada pertimbangan juga bahwa nama yang terpilih jangan sampai ketika program berjalan, baru sebulan misalnya, ternyata ada kejadian atau gosip yang negatif. Wah bisa rusak nama brand. Terus terang kami untuk sampai ke soal personifikasi memang sangat detail dan berhati-hati,” seperti diungkapkan Bebin yang dihubungi langsung hari ini (2/10).
Pria yang memulai karir di Suzuki tahun 1990 itu juga menyebutkan bahwa proses korespondensi dengan pihak Marissa Haque waktu itu dilakukan tanpa banyak kendala.
“Saya ingat pertama kali pertemuan dengan Marissa dilakukan di ruangannya Pak Bronto. Tidak banyak juga syarat dari kami, ‘hanya’ meminta kalau hadir di kegiatan harian dan acara-acara undangan ya pakainya Esteem itu,” jabarnya kemudian sembari menyebutkan bahwa unit yang dipakai oleh mendiang Marissa Haque selama masa kontrak adalah satu unit.
Suzuki Esteem sendiri hadir di Indonesia di rentang periode tahun 1991 hingga 1995. Sebelum digantikan oleh Suzuki Baleno. (EW)