OTODRIVER - Ajang pameran produsen otomotif kelas dunia kembali digelar setelah berhenti akibat pandemi Covid-19 menghantam dunia yaitu Japan Mobility Show yang menampilkan kendaraan produksi terbaru dari merek domestik dan internasional, termasuk mobil konsep, yang banyak di antaranya memulai debut dunianya di sini.
Kali ini ada yang berbeda, di mana dahulu pameran tersebut bernama Tokyo Motor Show, kini diubah menjadi Japan Mobility Show dengan diikuti lebih dari 400 perusahaan dan 100 perusahaan di antaranya merupakan startup.
Tema yang diangkat adalah Future, Green, dan Dream yang diharapkan menjadi tempat kolaborasi yang unik di mana peserta dan pengunjung dapat saling berinteraksi sambil membayangkan transportasi pada masa depan.
Selanjutnya Startup Future Factory-Creating the Future of Mobility, dimana menjadi ajang temu antara perusahaan startup dan perusahaan papan atas. Kegiatan ini dapat menjadi tempat bagi perusahaan pemula untuk bertemu dengan calon investor.
Sama seperti pameran pada umumnya, akan ada diskusi tentang perkembangan dunia otomotif dalamacara Japan Future Session A series of talks on the future in Japan yang berfokus pada masa depan mobilitas dengan mencakup berbagai topik seperti Carbon neutrality x the future of mobility, Robotics x the future of mobility.
Bertempat di Tokyo Big Sight, diharapkan pameran ini mampu mendatangkan sekitar 1 juta pengunjung. Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) mencatat sebanyak 475 perusahaan akan meramaikan JMS 2023. Peserta pameran ini jauh lebih banyak dari edisi terakhir Tokyo Motor Show 2019 hanya 192 perusahaan.
"Japan Mobility Show bertujuan menjadi tempat kolaborasi yang unik sebuah pertunjukan di mana peserta pameran dan pengunjung dapat berdiskusi dan bersama-sama melihat masa depan," ujar Chairman JAMA Akio Toyoda. (GIN)