OTODRIVER – Pemerintah Jepang baru-baru ini membuat target di tahun 2025 semua kendaraan yag di jual di Negeri Matahari Terbit itu berspesifikasi ramah lingkungan. Untuk jenis kendaraan yang dimaksud bisa merupakan; Battery Electric Vehicles (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), maupun Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV).
Sementara itu, berdasarkan data dari Japan Automobile Dealers Association (JADA), penjualan mobil energi terbarukan di seluruh Jepang pada tahun 2020 mencapai 1,4 juta unit. Salah satu pemicunya adalah popularitas Toyota Prius.
Ditambah lagi pabrikan Tiongkok yang sudah bertekad buat untuk mengalahkan barisan pabrikan Jepang di pasar ekspor.
Ada nama-nama seperti Subaru, Honda, Mazda, dan juga Toyota di sisi produsen kendaraan. Ada juga kampiun semi konduktor peranti elektronik, sampai institusi riset seperti Denso, Panasonic, Cadence, Mirise, Renesas, Socionext, maupun Synopsys.
Sadar bahwa pengembangan kendaraan ramah lingkungan tidak cukup dilakukan per merek maka peserta kaukus strategis ini ingin menggabungkan beragam keunggulan kompetitif mereka untuk membangun satu ekosistem pengembangan kendaraan listrik yang lebih solid.
Pabrikan mobil yang ikut dalam kesepakatan ini memang akan menjadi lokomotif dalam beragam pengembangan. Didukung juga peran aktif para pabrikan komponen yang juga hendak mewujdukan realisasi teknologi kendaraan paling mutakhir.
Salah satu langkah awal adalah merilis paket komponen chip yang bisa terpasang dalam satu modul yang sama. Selanjutnya akan dirilis beragam produk semi konduktor lain yang akan berujung aplikasi pada banyak mobil dari partisipan kolaborasi ini. Tahun 2028 adalah target produk pertama dari kerjasama ini.(EW)