OTODRIVER - Kemelut soal uji keamanan yang membelit Daihatsu di Jepang, memang sangat merepotkan pabrikan raksasa asal yang semakin memfokuskan diri membuat kendaraan ekonomis itu. Efek lanjutan dari kejadian ini bukan hanya menutup pabrik, melakukan desain ulang atas struktur organisasi, revisi semua proses kerja dengan para pemasok komponen, tetapi juga sampai adanya keterlambatan pengiriman mobil yang sudah dipinang konsumen.
Oleh karena itu, karena besar kemungkinan ada penundaan delivery maka pada tanggal 25 Desember 2023, pihak Daihatsu memberikan opsi ‘penggantian’ bagi calon pengguna mobil Daihatsu yang sudah melakukan transaksi pembelian atas model yang diduga termasuk produk yang ikut terdampak skandal kali ini.
Pembeli diperkenankan untuk meminjam mobil pengganti yang sekelas dengan unit yang telah dibelinya namun belum terkirim. Bahkan jika model dari Daihatsu memiliki model serupa dengan yang ada di Toyota, pembeli yang belum dapat kepastian unit delivery juga akan dibantu prosesnya oleh kedua dealer yang bersangkutan.
Berdasarkan lansiran Nikkei Asia yang mendapatkan info dari pihak Teikoku Databank Ltd., produksi Daihatsu di Jepang sebanyak 4 ribu unit tiap hari.
Berdasarkan lansiran yang sama, kejadian ini paling tidak akan berdampak pada 8 ribu perusahaan yang terkait langsung maupun tidak atas pasokan berbagai produk maupun jasa lain ke Daihatsu selama ini.
Belum lagi pihak Daihatsu juga telah mencanangkan akan ikut membantu penggantian kerugian tiap dealer mereka akibat tidak bisa melakukan penjualan unit akibat terhentinya pasokan unit yang menunggu hasil investigasi atas kasus ini. Dan potensi kerugiannya ditaksir sebesar 100 miliar Yen atau setara 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,7 triliun.
Salah satu bentuk tidak akuratnya sejumlah rangkaian uji kemanan adalah pada fitur airbag yang terpasang di Daihatsu Move, Daihatsu Cast, Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo di mana pada unit produksi massal ternyata peranti aktivasi airbag yang terhubung dengan ECU tidak terpasang.
Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani mengabarkan bahwa, ”Kami bersama principal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan. Kendaraan Daihatsu juga sudah memenuhi regulasi yang berlaku.” (EW)