Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Apa Yang Terjadi Jika Bensin Beda Oktan Dicampur?

Berita
Minggu, 26 Maret 2023 08:00 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko


Semua produsen bahan bakar bensin akan menyediakan berbagai jenis bahan bakar yang dilihat dari nilai oktan yang dilabelkan kepadanya.

Oktan adalah ukuran ketahanan terhadap ketukan (knocking) yang ditimbulkan bensin terhadap mesin saat terjadi pembakaran. Ketukan terjadi ketika bahan bakar terbakar prematur di mesin, menyebabkan suara khas yang menyerupai ketukan.

Nilai oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk tidak menyala sendiri di bawah kompresi tinggi. Semakin tinggi nilai oktan, artinya bahan bakar tersebut punya kemampuan untuk menahan kompresi yang lebih tinggi yang ditahan bahan bakar itu sebelum terjadi self igniton di dalam ruang bakar mesin.

BACA JUGA

bakar dengan oktan yang sesuai dengan mobil kita tidak tersedia, maka terpaksa kita beli BBM beda spek itu masuk ke dalam tangki bahan bakar kita.

Apa yang terjadi pada BBM itu dan apa pengaruhnya pada

mesin?

“Jika dicampur dua jenis BBM dengan nilai oktan yang berbeda, maka akan muncul bahan bakar dengan nilai oktan baru. Semisal bahan bakar dengan nilai oktan 92 dicampur dengan oktan 95, hasilnya adalah nilai oktan baru yang berada di antara kedua nilai tersebut,” terang Colin Chin, Shell Fuel Scientist, dikutip dari Instagram Shell Indonesia.

“Besaran oktannya sangat tergantung seberapa besar rasio percampuranya. Pastinya angka yang akan keluar berada di antara keduanya,” lanjut Chin.

Bahan bakar ‘campuran’ tadi akan menimbulkan dampak yang berbeda pada tiap-tiap mesin, tergantung pada spesifikasi mesin dan yang direkomendasikan oleh pabrikan.

“Semisal, mesin dengan spesifikasi oktan 92, ketika harus menenggak campuran oktan 92 dan 95, maka hasilnya cenderung akan lebih baik, karena nilai oktan berada di atas rekumendasi pabrik yakni 92,” terang Aleg Purbaya dari bengkel 365 di bilangan Kalimalang Jakarta Timur.

“Namun jika sebaliknya, semisal mesin dengan standar oktan 95 terpaksa menenggak campuran 92 dan 95 yang nota bene punya nilai oktan lebih rendah, maka akan berpeluang terjadi ngelitik pada mesin,” tutup pria berkacamata ini.

Penggunaan bensin di bawah nilai oktan yang menjadi standarnya ini yang bakal merusak mesin jika digunakan terus menerus dalam jangka waktu panjang.

Apabila memang kepepet dan isi bahan bakar dengan oktan lebih rendah, maka sesegera mungkin mencari tempat pengisian bahan bakar untuk kembali mengisi dengan bahan bakar yang sesuai.

“Namanya juga emergensi, asal segera diisi lagi dengan oktan yang sesuai,” tutupnya.


Tags Terkait :
Shell V-Power High Octane
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait

Berita
Apa Yang Terjadi Jika Bensin Beda Oktan Dicampur?

1 tahun yang lalu


Berita
Mitos atau Fakta? Benarkah Mengisi BBM dengan Oktan Lebih Tinggi Akan Dongkrak Performa dan Bersihkan Ruang Bakar?

1 tahun yang lalu


Berita
Shell Kawal Ducati dan Otodriver Ke Mandalika

2 tahun yang lalu


Berita
Mobil Berstandar Euro4 Butuh Bahan Bakar Berkualitas.

3 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Aletra Resmi Debut Di Indonesia, Bawa MPV EV Setara BYD M6

1 jam yang lalu


Mobil Listrik
Zeekr Resmi Meluncur Di Indonesia, Bawa Kedua Model Ini

2 jam yang lalu


Bus
Transjakarta Resmi Buka Sekolah Khusus Pramudi Bus

4 jam yang lalu


Berita
Tahun 2024 Penuh Tantangan Bagi Industri Otomotif, Pabrikan Tetap Optimis

5 jam yang lalu


Pikap
Chang li, Pikap ‘Terkecil’ Di Dunia Sudah Mengaspal Di Indonesia

6 jam yang lalu