Konfigurasi mesin 6 silinder inline semakin jadi barang langka saat ini. Mungkin hanya hitungan jari pabrikan yang masih mempertahankannya pada saat ini.
Alasan ditinggalkannya mesin 6 segaris ini tak lain karena memakan tempat yang lebih banyak, bahkan dibandingkan dengan mesin V8 sekalipun.
Dengan mesin ini maka bonet mobil akan lebih panjang dan nyaris mustahil digunakan sebagai mesin penggerak depan.
Walau demikian ‘si mancung’ CX-60 ini juga akan menyuguhkan opsi mesin 4 silinder inline yakni 2.5 L Skyactiv-G PY-VPS dan 2.5 L e-Skyactiv PHEV I4 (PHEV).
Kabarnya Mazda Indonesia akan menghadirkan SUV ini pada tahun depan.
“Tahun depan kita akan fokus hadirkan hybrid di Indonesia,” tutur Ricky Thio, President Director Mazda Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa mobil yang akan dibawa adalah yang menggunakan mesin 3.0 liter 6 inline, yang artinya merupakan mesin dengan asupan teknologi mild hybrid.
“Mesin 6 inline menghasilkan sesuatu yang indah,baik dalam suara maupun performa dan makin perfect saat ditambahi dengan teknologi hybrid mengopimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar,” jelasnya.
“CX-60 6 inline ini hadir menyasar bagi mereka yang menggagungkan performa mesin dan kesenangan berkendara. Dan ini potensial ada di pasar Indonesia,” sahutnya.
Mazda CX-60 adalah sedikit dari SUV modern yang mengandalkan mesin konfigurasi 6 inline pada saat ini. Baik mesin bensin maupun dieselnya keduanya hanya digunakan pada CX-60 saja. Walau pun desas-desus yang beredar ada wacana untuk menghadirkan pada sosok generasi mendatang dari Mazda6.