Jalanan, merupakan sarana transportasi bagi setiap penggunanya. Sarana ini harus digunakan sebaik-baiknya, demi kelangsungan hidup masyarakat pada umumnya.
Perlu ditekankan, ‘kelangsungan hidup’ tadi, janganlah berubah menjadi tempat berakhirnya hidup seseorang di jalan. Karenanya, pengguna jalan harus memiliki semangat bersama agar selamat di jalan.
Termasuk pengemudi kendaraan besar, seperti truk dan bus. Belakangan ini, insiden kecelakaan bus atau truk di jalanan cukup marak terjadi. Intinya, sekali lagi, human error atau kesalahan pengemudi, selain kesalahan teknis yang terjadi karena kurangnya perawatan (berujung pada human error juga).
“Misalnya, tidak ingin mengemudi ugal-ugalan, taat pada rambu lalu-lintas, hingga tidak emosi ketika disalip kendaraan lain,” ujar lelaki beranak dua itu, memberikan contoh.
Memang, kepiawaian mengemudi berdasarkan pengalaman bertahun-tahun juga tidak bisa diabaikan, tetapi berkendara dengan aman dan selamat, jauh lebih penting lagi.
“Menghindar atau bermanuver pada kondisi darurat, juga penting, tetapi selamat atau tidak?” tanya dia. Nah, tentunya, jika mengedepankan keselamatan, hal-hal yang berisiko kecelakaan sebaiknya dihindari sejak awal perjalanan.
Seperti memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan fit dan kondisi pengemudi pun sedang sehat. Memperhatikan kelengkapan kendaraan dalam kondisi baik dan berfungsi normal, hingga saat melakukan perjalanan, tidak melebihi ketentuan peraturan lalu-lintas.
“Hal itu sangat mudah dan gampang dilakukan, tetapi tak jarang kondisi itu malah langka,” ujar lelaki yang disapa Ninot itu.