Video viral tentang ‘truk oleng’ seakan memancing pengguna truk melakukan hal serupa. Alih-alih ingin terkenal di dunia maya, kelakuan ini tentu berseberangan dengan peraturan lalu lintas. Belum lagi, risiko kerusakan komponen yang bakal dialami dengan kerapnya melakukan truk oleng.
“Truk oleng atau melaju dengan zig-zag, bisa memberikan ‘stress’ pada beberap komponen, terutama yang berhubungan dengan kaki-kaki hingga komponen lainnya,” ujar Ade Rahmat, dari ARP Motorservice, di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan. Apa saja komponen yang akan mudah rusak?
Tie Rod
Bearing Roda
Bearing pada roda, akan mengalami tekanan yang berlebihan ketika menikung ke salah satu sisi. “Saat berbelok, bobot akan berpindah ke sisi yang terluar, misal ketika berbelok ke kanan, maka sisi kiri akan mengalami tekanan dari beban tersebut. Nah, bearing roda di roda depan kiri akan menerima bebannya,” ungkap ayah dua anak itu.
Bushing
Bushing atau bantalan, umumnya berbahan karet. Ada beberapa bushing pada truk, mulai dari bushing per, bushing antara bodi dan sasis. “Saat menikung, bushing ini juga akan mengalami tekanan pada satu sisi. Jika dilakukan berulang-ulang saat zig-zag, akan membuat bushing menjadi ‘gepeng’ dan berefek daya redamannya berkurang,” katanya. Tentu saat bushing ini sudah jelek, akan mengurangi kenyamanan.
Ban
Walau tidak berakibat secara langsung, bermanuver zig-zag, akan membuat keausan pada ban. Sehubungan dengan tekanan pada salah satu sisi saat roda menikung, terutama pada roda depan. Meski, ban di roda belakang pun mengalami keausan juga saat menikung.