Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Begini Strategi Baru Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi

Berita
Sabtu, 30 Mei 2020 11:00 WIB
Penulis : Alfons


Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengumumkan strategi bisnis terbaru mereka, Rabu (27/5). Pedoman anyar diharapkan dapat menyokong operasional tiga pabrikan ini di tengah kondisi krisis ekonomi.

Dikutip dari keterangan resmi Renault, stretegi baru meliputi konsep pemimpin baru di bidang pengembangan dan teknologi serta suku cadang. Mereka akan fokus pada penghematan biaya operasional agar tidak merugi lebih besar, ditambah imbas Covid-19 yang membuat penjualan mereka turun.

BACA JUGA

Foto: Jason

Contoh aplikasi strategi ini bisa ditemukan pada kakak-beradik Mitsubishi Xpander-Nissan Livina. Berdasar penjelasan Chairman of Alliance Operating Board, Jean-Dominique Senard hal ini bisa mereduksi biaya pengembangan model baru sampai 40 persen.

Lebih lanjut penggunaan sharing platform ini akan berdampak pada jumlah model yang ditawarkan. Senard mencontohkan di Brazil yang mulanya ada enam platform kendaraan akan tersisa hanya empat.

Aliansi memperikarakan sekitara 50 persen dari model-model yang mereka kembangkan dan prodkuksi sampai tahun 2025 akan menggunakan skema 'leader-follower' ini. 

"Aliansi ini adalah strategi unik dan keja sama operasional di dunia otomotif yang memberi kami modal yang kuat di lanskap otomotif global yang berubah dengan cepat," tambah pria yang juga bos Renault ini.

Strategi berikutnya adalah penetapan zonasi berdasar fokus wilayah penjualan terkuat tiap anggota aliansi. Nissan, sebagai ujung tombak akan memegang pasar-pasar utama; Cina, Amerika Utara, dan jepang. Semantara Renault akan bertanggung jawab untuk wilayah Eropa, Rusia, Amerika Selatan, dan Afrika Utrara. Sementara Mitsubishi dipercayakan untuk zona Asia Tenggara dan Oseania. 

Strategi terakhir, terkait dengan pengembangan teknologi. Penerapan skema 'leader-follower' juga diaplikasinan. Adapun pembagiannya; Nissan bertanggung jawab untuk teknologi kendaraan autonomous dan platform CMF-EV, Renault kebagian mengembangkan teknologi connected-car berbasis Android, sistem inti arsitektur untuk kendaran listrik, dan platform CMF e-power train. Sementara Mitsubishi akan fokus dengan teknologi plug-in hybrid untuk segmen menengah. 

Harapannya bisnis model ini dapat menonjolkan keunggulan dan sisi kompetitif dari tiap anggota dari aliansi sebagai modal untuk bersaing dengan pabrikan-pabrikan lain. 


Tags Terkait :
Aliansi Mitsubishi Nissan Renault
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Nissan Tegaskan Tidak Ada Sharing Platform Patrol dan Pajero

1 bulan yang lalu


Berita
Hadang EV China, Mitsubishi Segera Bergabung Dengan Kemitraan Honda-Nissan

3 bulan yang lalu


Berita
Mitsubishi Pajero Akan Hadir Kembali Di 2027. Penantang Baru Di Segmen SUV Premium

4 bulan yang lalu


Berita
Renault Grand Koleos Meluncur Di Korsel, Gunakan Platform Milik Geely

4 bulan yang lalu


Berita
Mitsubishi Lancer Benar Dilahirkan Kembali, Tapi Sebagai EV

4 bulan yang lalu


Mobil Listrik
Mencoba Buasnya Performa Nissan Ariya, 0-100 Cuma 5 Detikan

8 bulan yang lalu


Berita
Bakal Dijual 2027 Dengan Harga Rp 800 Jutaan, Mitsubishi Pajero Terbaru Mengusung Mesin PHEV

8 bulan yang lalu


Mobil Listrik
Mitsubishi dan Nissan Sepakat Berinvestasi di EV Renault

11 bulan yang lalu


Terkini

Berita
Pramudi Angkot Kecebur Sungai Akan Ditindak Tegas

8 jam yang lalu


Berita
Hyundai Santa Fe Sudah Dipesan 700 Unit Belum Sampai Satu Bulan

8 jam yang lalu


Tips
Ganti Karet Wiper Sendiri? Perhatikan Hal Ini

9 jam yang lalu


Berita
Hyundai Venue Lawan Honda WR-V Segera Hadir? Ini Kata Pihak Hyundai

11 jam yang lalu


Berita
Wuling Gelar Pameran Dan Test Drive Di 4 Mall Jakarta-Bekasi

19 jam yang lalu