Beranda Berita

Kemenhub Godog Kebijakan Tarif Angkutan Songsong New Normal

Berita
Senin, 8 Juni 2020 10:00 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko
Berita - Kemenhub Godog Kebijakan Tarif Angkutan Songsong New Normal


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru (new normal), Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan sistem transportasi yang berkonsep higienis dan humanis.

“Dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru atau new normal, yang diutamakan adalah aspek kesehatan namun juga tetap memperhatikan aspek ekonomi. Untuk itu kita harus membangun transportasi yang lebih higienis, humanis, dan tentunya less contact, yang memberikan solusi dan manfaat bagi rakyat banyak,” ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, seperti dikutip dari laman resmi Kemenhub.

Menhub menjelaskan, transportasi publik yang dahulu menjadi moda dan sarana berkumpul dan berkegiatan, saat ini harus berubah dengan mengutamakan aspek kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, para pengguna dan penyelenggara/operator transportasi perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam bentuk prosedur atau protokol baru yang berbasis pada kesehatan dan kebersihan (higienis) serta physical distancing/jaga jarak.

“Misalnya memakai masker dalam bertransportasi dan menjaga jarak nantinya akan menjadi hal yang biasa. Ini akan menjadi budaya baru dalam bertransportasi. Namun untuk menjadi budaya baru pastinya memerlukan pemikiran yang mendasar dan sangat mendalam dari kita semua,” sambung Budi.

BACA JUGA

Budi mengatakan bahwa adaptasi dengan penetapan protokol kesehatan dan physical distancing ini akan meningkatkan cost operasional transportasi, lantaran okupasi tidak akan 100 % dan operator akan mengeluarkan biaya tambahan seperti menyediakan sarana hand sanitizer atau disinfektan. Namun Budi menambahkan bahwa kenaikan tarif tidak serta merta dapat dilakukan karena akan semakin membebani masyarakat. Perlu adanya solusi apakah Pemerintah akan menambah subsidi atau mengupayakan kebijakan lainnya. Prinsipnya, perlu kolaborasi dan saling dukung dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri, perguruan tinggi, maupun organisasi masyarakat.

Saat ini Kemenhub tengah menggandeng sejumlah universitas, yakni UGM, UI, ITB, dan ITS untuk melaksanakan sejumlah kajian yang menghasilkan policy paper dari berbagai sudut pandang sebagai bahan-bahan penyusunan kebijakan sektor transportasi menghadapi kebiasaan baru.


Tags Terkait :
Kemenhub Covid-19 New Normal
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Patuhi, Protokol New Normal Dalam Menggunakan Angkutan Umum Ini

4 tahun yang lalu


Berita
Pemerintah Izinkan Bus Bawa Penumpang 70%, Tarif Tidak Boleh Naik

4 tahun yang lalu


Berita
Kemenhub Godog Kebijakan Tarif Angkutan Songsong New Normal

4 tahun yang lalu


Berita
New Normal, Kemenhub Rangkul Akademisi Susun Kebijakan Transportasi

4 tahun yang lalu


Berita
Penetapan New Normal Berimbas Pada Kenaikan Harga Tiket Dan Pembelian Tiket Sepenuhnya Online

4 tahun yang lalu


Bus
PO SAN Tutup Tahun 2024 Angkut 300 Ribu Penumpang

2 bulan yang lalu


Berita
Dishub Jatim: Prediksi Pergerakan 4,01 Juta Penumpang Bus Musim Mudik Di Jatim

11 bulan yang lalu


Berita
Liburan Lebaran 2024: Jawa Timur Penyumbang Arus Mudik Terbesar

11 bulan yang lalu


Terkini

Tips
Radiator Anda Berkarat? Ini Penyebabnya

24 menit yang lalu


Bus
Tarif Spesial Bus Double Decker Damri, Ruta Jakarta-Surabaya-Malang Hanya Rp 400 Ribu

59 menit yang lalu


Berita
Melihat SUV PHEV Geely Starwish 7, Bisa Tempuh Jarak Hingga 1.420 KM

1 jam yang lalu


Berita
Cartini Iconic Sunday Drive, Ajang Kumpul Seru Srikandi Para Pecinta Otomotif

2 jam yang lalu


Berita
Deretan Geely Terbaru Yang Diprediksi Nongol Di GIIAS 2025

23 jam yang lalu