Setelah Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru), fenomena tahunan lainnya di Indonesia yakni mudik Lebaran segera tiba pada Mei 2020 atau sekitar 4 bulan ke depan masyarakat akan berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya.
Berbagai macam mode transportasi pun akan digunakan oleh masyarakat. Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyebut, meski masih 4 bulan lagi, namun persiapan mudik Lebaran 2020 harus dilakukan dari sekarang. Terutama untuk pemudik yang menggunakan mobil pribadi.
Foto : Brian
"Persiapan harus dilakukan sejak dini. Belajar dari musim Mudik Lebaran 2019 dan Mudik Nataru. Perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi pasti paling banyak. Faktor lebih murah, hemat, fleksibilitas bergerak menjadi pertimbangan pemudik," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima OtoDriver.
Untuk itu Djoko menganggap bahwa pemerintah terkait harus menyelesaikan pekerjaan rumahnya, salah satu yang cukup penting menurut Djoko adalah tempat istirahat para pemudik di tol atau rest area. Bahkan kalau perlu ada penambahan lokasi rest area.
"Rest area atau TIP (tempat istirahat dan pelayanan) yang belum selesai dibangun saat Mudik Nataru, bisa dioperasikan secara penuh saat Mudik Lebaran untuk semua ruas jaringan jalan tol. Pemda juga mulai dilibatkan untuk menyiapkan rest area tidak jauh dengan pintu keluar masuk jalan tol. Karena rest area yang berada di jalan tol tidak akan mencukupi kebutuhan semua kendaraan jika mau beristirahat," tuturnya.
"Oleh sebab itu, perlu tambahan rest area yang diusahakan Pemda setempat atau melibatkan pengusaha lokal," tambah Djoko.
Selain itu, Program mudik gratis lanjut Djoko mengatkan sebaiknya tidak hanya berpusat di Jawa, melainkan bisa ditambah lagi jumlah armada bus program mudik bersama ke kota-kota kabupaten yang berada di provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Sumatera Barat.
"Program digatilisasi Terminal Penumpang Tipe A (Terminal Induk) bisa membantu meningkatkan layanan. Jika program ini selesai dan digunakan saat Mudik Lebaran 2020 dapat memberikan nilai lebih dalam hal peningkatan layanan di terminal penumpang.
Adapun sejumlah tol yang dioperasikan yakni Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek) sepanjang 38 kilometer, ruas Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang 112 kilometer, ruas Tol Pematang Panggang - Kayu Agung 77 kilometer, ruas Kayu Agung – Palembang – Betung 52,5 kilometer, sebagian ruas Tol Balikpapan – Samarinda (Samboja - Palaran 58,7 kilometer) dari panjang total 99,35 kilometer, sebagian ruas tol Manado-Bitung seksi 1 (14 kilometer) dari panjang keseluruhan 39 kilometer dan sebagian ruas Tol Pekanbaru – Dumai (Pekanbaru-Minas, 92, kilometer) dari panjang kesleuruhan 131,48 kilometer. Sejumlah rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) belum dapat beroperasi sepenuhnya.