Mitsubishi Xpander Cross telah resmi diluncurkan di tanah air. Model ini secara langsung menantang eksistensi Rush-Terios dan juga Honda BR-V.
Lantas, Anton Jimmy Suwandi selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui bahwa calon pesaingnya ini merupakan salah satu model yang kuat di segmennya.
“Tidak hanya banyak model yang keluar (disuntik mati), tapi juga banyak model baru yang dirilis. Salah satunya adalah Mitsubishi Xpander Cross. Model ini merupakan model yang kuat karena Xpander-nya sendiri memiliki market share yang cukup kuat,” papar Anon ketika diwawancarai di Jakarta Pusat (5/12).
Saat ini, pihaknya pun masih mengatur strategi untuk mengamankan produk-produknya pada segmennya masing-masing.
“Kita juga sedang memonitor bagaimana responnya. Kita juga perlu mempersiapkan counter isu ini dan lain-lain. Tapi tentunya kita punya strategi tersendiri untuk perkembangan produk-produk tesebut,” ujarnya.
Menariknya, Anton mengakui bahwa antara Avanza, Veloz, dan Rush sebenarnya menyasar karakter konsumen yang sama.
“Kita masih melakukan pengecekan. Kira-kira konsumennya Avanza, Rush, dan Xpander Cross sedang ke arah mana. Karena berdasarkan pengalaman kita, antara Avanza dan Veloz yang hanya memiliki perbedaan desain bumper dan lain-lain ini memiliki karakteristik konsumen yang mirip-mirip. Rush pun sebenarnya mirip Avanza, akan tetapi mobil ini secara karakter lebih condong ke arah SUV,” tutup Anton.
Jika pertanyaannya apakah Xpander Cross mengganggu Rush dan Avanza, jawabannya adalah bisa 'iya'.
Toyota Rush merupakan pemimpin pada segmen LSUV. Dalam kurun satu bulan, Rush mencatatkan angka penjualan rata-rata hingga 5.000 unit. Sedangkan Mitsubishi hanya mentargetkan penjualan Xpander Cross 2.000 unit per bulannya.
Bila ditotalkan, baik Xpander dan Xpander Cross ditargetkan menyentuh angka 7.000 per bulan.
Istimewa