Grab memastikan akan mengoperasikan Hyundai Ioniq EV sebagai layanan taksi listrik yang akan mereka mulai Januari 2020. Langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen mereka untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara.
(Spek Lengkap Hyundai Ioniq Taksi Listrik Grab)
Jika wilayah Jakarta dan sekitarnya akan menikmati 20 unit Hyundai Ioniq EV sebagai armada Grab, masyarakat negara Singa Merlion disajikan dengan unit Hyundai Kona EV sebagai layanan taksi listik. Bukan tanpa alasan hal ini diterapkan. President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menuturkan ada beberapa pertimbangan khusus.
"Kona itu lebih compact. Sehingga ukuran bagasinya kurang besar. Sedangkan kemungkinan kebutuhan (di Indonesia) bukan hanya dalam kota, tapi juga untuk di airport jadi butuh bagasi besar," terangnya saat peluncuran program beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selain itu Ridzki juga menjelaskan kalau Hyundai Ioniq EV, khususnya yang hadir di Indonesia saat ini punya kapasitas baterai yang lebih besar. "38 kW jadi jarak tempuhnya cocok untuk sekitaran Jabodetabek. Jarak tempuhnya 380 km sekali pengisian daya," tambahnya. Memang unit Hyundai Ioniq EV yang beredar di negara-negara Eropa masih menggunakan baterai 380 kW.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan harapan --sekaligus targetnya-- dengan dimulai dengan 20 unit, di akhir tahun 2020 bisa ada 500 unit di layanan GrabCar Elektrik. Jika itu terjadi maka akan melampaui jumlah yang ada di Singapura yang mengoperasikan 200 unit taksi listrik sejauh ini.
Adapun beberapa hal yang ingin pihak Grab dan Hyundai pelajari dari program kendaraan listrik ini adalah soal model dan kapasitas baterai yang cocok untuk Indonesia. Sehungga nantinya bisa menjadi dasar bagi perencanaan produksi pabrikan asal Korea Selatan tersebut di tanah air.
(Mobil Apa yang Akan Diproduksi dari Pabrik Baru Hyundai Indonesia?)