Perusahaan pembiayaan Adira Finance makin mantap menggarap segmen kendaraan komersial di bisnis financing-nya. Terbukti, sepanjang 2018, Adira Finance menyalurkan 50 persen dari total pembiayaan baru kendaraan ke segmen kendaraan niaga jenis truk dan pick up.
Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli dalam paparan kinerja Adira Finance di Jakarta baru-baru ini menyebutkan, bisnis pembiayaan Adira sangat kuat di segmen truk dan pick up. "Untuk pembiayaan ke kendaraan komersial seperti truk dan pick up, kita melayani semua merk. Kita melayani merk non Jepang seperti Tata Motors dan Wuling," ungkap Hafid Hadeli.
Tahun ini proyeksi porsi pembiayaan ke segmen kendaraan komersial Adira Finance relatif tidak banyak mengalami pergeseran. "Tahun ini tak beda jauh dari 2018," kata Hafid.
"Kita selama ini sudah pilih-pilih industri yang kita masuki. Misalnya, di sektor batubara dan komoditi, kita sangat selektif. Kita selama ini juga banyak masuk ke pembiayaan kendaraan untuk kebutuhan Infrastruktur, pengusaha logistik dan angkutan," jelas Hafid. Selain itu, Adira Finance juga membidik konsumen pengusaha transportasi penumpang seperti bus umum.
Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan, target pembiayaan baru Adira Finance di 2019 ditargetkan naik sebesar 5-10 persen jika dibandingkan realisasi di 2018. "Industri otomotifnya sendiri tumbuh 5 persen. Kita akan review setiap setengah tahun lagi," ungkap Made.
Dia menambahkan, Adira Finance juga masih menyalurkan pembiayaan multiguna meski porsinya lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan kendaraan. "Untuk pembiayaan multiguna, kita masih berbasis kendaraan bermotor juga. Konsumen yang butuh pembiayaan khusus bisa gunakan aset kendaraannya sebagai agunan," jelas Made.
Sebagian pembiayaan multiguna yang diterima konsumen digunakan untuk sektor produktif. Porsi pembiayaan multiguna ini di sepanjang tahun buku 2018 mencapai sebesar 4 persen dari total pembiayaan yang disalurkan Adira Finance ke masyarakat.