OTODRIVER - Sebuah temuan terbaru menunjukkan fakta memprihatinkan mengenai kesiapan pengendara di Indonesia saat menghadapi masalah kendaraan di jalan. Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 60% pengemudi di Indonesia tidak memiliki akses ke layanan darurat 24 jam, sementara sekitar 58% lainnya mengaku tidak mengetahui harus menghubungi siapa ketika kendaraannya mengalami kendala di tengah perjalanan.
Masalah Teknis yang Paling Sering Dialami Pengendara
Masalah-masalah teknis yang terjadi di jalan raya masih menjadi penyebab utama terhambatnya perjalanan para pengemudi. Beberapa gangguan yang paling sering dilaporkan meliputi:
- Ban bocor (35%)
- Aki soak atau mati (30%)
- Kehabisan bahan bakar (25%)
- Masalah lainnya (10%)
Kendala tersebut, meski terlihat sederhana, sering kali membuat pengemudi harus menangani sendiri tanpa pengalaman ataupun peralatan yang memadai. Kondisi ini tidak hanya berpotensi memperparah kerusakan kendaraan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan kecil akibat posisi berhenti yang tidak aman maupun penanganan darurat yang keliru.
Ada Layanan Asisten Darurat 24 Jam
Menjawab kebutuhan tersebut, Garasi.id meluncurkan layanan Asisten Darurat, sebuah layanan bantuan 24 jam yang didesain untuk memberikan perlindungan dan dukungan cepat kepada pengendara yang mengalami masalah di perjalanan. Layanan ini mencakup berbagai bentuk bantuan, seperti:
- Layanan derek atau towing
- Jump-start aki untuk aki lemah atau mati
- Penggantian ban di lokasi
- Pengantaran bahan bakar
- Bantuan membuka pintu jika kunci tertinggal di dalam kendaraan
CEO Garasi.id, Ardyanto Alam, menegaskan bahwa bantuan darurat yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko di jalan. “Penanganan darurat yang tidak tepat kerap menjadi pemicu eskalasi situasi yang sebenarnya bisa dihindari. Dengan kehadiran Asisten Darurat Garasi.id, kami ingin memastikan bahwa para pengendara memiliki akses cepat dan profesional saat kondisi darurat terjadi,” ujar Ardyanto.
Tips Aman Menunggu Layanan Darurat di Pinggir Jalan
Selain menghadirkan layanan darurat, Ardyanto juga memberikan edukasi terkait langkah aman yang perlu dilakukan pengemudi saat menunggu bantuan tiba. Menurutnya, pengemudi harus tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan pribadi.
Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Segera menepi ke bahu jalan atau area yang aman, menjauh dari arus lalu lintas.
- Aktifkan lampu hazard untuk memberi tanda pada pengendara lain.
- Pasang segitiga pengaman dengan jarak minimal 3–5 meter di belakang mobil saat berada di area perkotaan, dan 10–15 meter jika berada di jalan tol atau jalur cepat.
“Keselamatan adalah yang utama. Menepi ke lokasi aman dan memberikan tanda kepada pengguna jalan lain sangat penting untuk menghindari potensi kecelakaan,” tutup Ardy.
Dengan begitu, tingginya jumlah pengemudi di Indonesia yang tidak memiliki akses layanan darurat 24 jam menunjukkan pentingnya keberadaan bantuan profesional saat terjadi masalah di jalan. Dengan lebih dari 60% pengendara tidak tahu harus menghubungi siapa ketika ban bocor, aki mati, atau kehabisan bahan bakar, kebutuhan akan layanan yang cepat dan terpercaya semakin mendesak. (GIN)
