Kematian pertama akibat sistem autonomous alias auto pilot di Tesla akhirnya terjadi. Ketika mobil sedang melaju secara otomatis, sistem auto pilot ini gagal mendeteksi sebuah traktor dan menghantamnya.
Peristiwa ini terjadi 5 Mei lalu di Amerika Serikat, namun baru sekarang diumumkan di web resmi Tesla, seperti diberitakan situs paultan. Pada saat kecelakaan terjadi, pengemudi mobil itu sedang mengaktifkan sistem autonomous di dalam mobil ketika sebuah traktor memotong jalurnya.
Baik sistem autonomous maupun pengemudi tak mendeteksi halangan tersebut sehingga mobil tidak mengerem sama sekali. Tabrakan pun tak terelakkan.
Pihak Tesla memberikan keterangan, andai saja tabrakan itu terjadi pada sisi traktor yang lebih rendah, sistem keselamatan Tesla akan menghindarkan pengemudi dari fatalitas atau bahkan cedera.
Berdasarkan pengakuan supir traktor yang berusia 62 tahun pada Reuters, pengemudi Tesla itu sedang menonton film Harry Potter di layar mobil saat tabrakan terjadi. "Film tersebut masih berputar saat saya melihat ke dalam mobil," tutur Frank Baressi, nama pengemudi traktor tadi.
Tesla juga kembali mengingatkan para penggunanya, kalau sistem autonomous di mobil mereka masih dalam taraf Beta alias uji coba. Lantas tidak ada yang menjamin sistem autonomous bisa menghindari kecelakaan 100%, makanya Tesla menegaskan kalau pengemudi tetap harus memegang setir, melihat ke jalan dan bersiap bila keadaan darurat terjadi. Sistem ini juga selalu mati, kecuali pengemudi mengaktifkannya sendiri.
Pengemudi Tesla itu sendiri bernama Joshua Brown, berusia 40 tahun. Joshua dikenal sebagai pengagum dan pemilik Tesla sejak lama. Ia bahkan baru-baru ini mengunggah video tentang bagaimana sistem auto pilot di Tesla Model S-nya mampu menghindari tabrakan saat ia sedang asyik mendengarkan audio di gadget-nya.
Mungkin karena kejadian di video itu ia jadi semakin percaya dengan sistem auto pilot itu hingga kecelakaan tersebut terjadi. Rest in peace.
Di bawah ini adalah video yang diunggah Joshua Brown 2 bulan lalu: