Pasca pandemi Covid-19 dan mulai pulihnya kelangkaan chip yang membuat stabilnya rantai pasokan membuat industri otomotif menatap masa depan yang cerah.
Namun demikian Chris Hopson, seorang analis di S&P Global Mobility melihat kekhawatiran tentang permintaan yang tak sejalan dengan pasokan yang dibuat, dikutip dari laman CarBuzz.com.
Bukan tanpa alasan, ada beberapa penyebab permintaan tahun depan tak akan signifikan salah satunya harga mobil yang semakin tinggi, contoh saja Tesla Model 3 dan Y.
Baca Juga: Honda Recall 200.000 Mobil Hybrid Mereka, Apa Masalahnya?
Lebih lanjut ia mengatakan konsumen yang berada di AS akan tiarap terlebih dahulu menuju pemulihan pra pandemi, selain itu inventaris dan insentif akan menjadi barometer utama untuk mengukur potensi kehancuran permintaan.
"kekuatan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya dan keuntungan yang dinikmati pembuat mobil pada kendaraan baru selama beberapa tahun terakhir," tambahnya.
Tetapi ini hanya analisa, sebab tidak bisa diprediksi lebih dalam terkait tahun depan, bahkan beberapa analis masih memperkirakan penjualan mobil global akan meningkat di tahun 2023.