Tesla selalu menjadi perbincangan menarik dalam ranah mobil listrik. Prestasi gemilang pabrikan besutan Elon Musk dalam hal penjualan mobil listrik dikabarkan mulai goyah beberapa waktu ini.
Bahkan Stellantis berhasil menyalip dan menjadi runner up setelah Volkswagen pada penjualan paruh pertama tahun ini. Grup aliansi Prancis-Italia-Amerika ini sedang naik daun di benua biru ini pun berambisi untuk menjadi penjual mobil BEV (Battery Electric Vehicle) alias mobil listrik murni terlaris di Eropa, yang artinya mereka percaya diri akan segera menyalip Volkswagen.
Dikutip dari insideev, angka dari Dataforce yang dikutip oleh Automotive News Europe, pada paruh pertama 2022, Stellantis menjual 105.413 BEV di Eropa. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan Tesla yang 78.277, walau masih di belakang Volkswagen Group yang mengukir prestasi di angka 116.307 unit dalam kurun waktu yang sama.
Melempemnya kinerja Tesla di Eropa ini teribas penutupan pabriknya akibat pandemi corona di Shanghai, Cina yang menjadi pemasok utama Model 3 dan Model Y untuk Eropa. Sedangkan pabrik Gigafactory di Berlin baru tancap gas memproduksi Model Y pada bulan Maret silam.
Namun demikian, seorang analis Mathias Schmidt mengatakan Tesla akan melakukan perlawanan balik pada kuartal ketiga menyusul berakhirnya penguncian terkait virus corona di Cina. Schmidt memperkirakan Tesla akan mengirimkan sekitar 200.000 unit di Eropa pada paruh kedua tahun ini.
Walau volume kuartal Tesladi Eropa turun ke level terendah dalam dua tahun, modelnya masih memegang dua tempat pertama di Eropa pada paruh pertama.
Model Y memimpin dengan 39.969 penjualan, diikuti oleh Model 3 dengan 38.280, Fiat New 500 dengan 32.315 dan Peugeot e-208 dengan 21.918. EV terlaris Volkswagen Group, Skoda Enyaq iV, berada di urutan kelima, dengan penjualan 19.951 unit.
Penyokong kesuksesan Stellantis lainnya datang dari van penumpang BEV, termasuk Citroen Berligo dan ataupun Opel Combo-e.