Keputusan Ford Motor Indonesia (FMI) menunjuk RMA Group sebagai penyedia layanan aftersales ternyata menuai banyak protes dari banyak pihak. 31 dealer Ford di Indonesia berencana akan melayangkan somasi lagi untuk mengetahui kelanjutan nasib mereka.
"Karena dengan memilih pihak ketiga dari Thailand, ini berarti mereka tidak memandang sama sekali perusahaan Indonesia. Sangat tidak pantas melakukan hal itu. Proses hukum masih akan terus berjalan," ucap Harry Ponto selaku kuasa hukum 31 dealer Ford, seperti dikutip beberapa media nasional.
Persoalan FMI sudah memilih penyedia layanan aftersales ke pihak asing (RMA Group Thailand) memberikan masalah baru karena hingga kini semua dealer masih beroperasi dan terus mengalami kerugian selama Ford angkat kaki dari Indonesia. "Ini bukan urusan kami (Ford memilih RMA Group berbasis di Thailand-Red) itu hak Ford untuk menunjuk. Tapi perlu diketahui para dealer ini masih melayani konsumen meski sudah merugi karena penjualan tidak ada," ujarnya.
Seperti kami beritakan kemarin, Ford Motor Indonesia memang sudah menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan layanan purnajual di Indonesia. Namun keagenan Ford di sini sendiri tetap belum ada kepastian sama sekali. Ford mengumumkan keputusan mengundurkan diri dari bisnis di Indonesia di 25 Januari lalu, serta keputusan ini juga berlaku di Jepang.