Terhitung sudah lima kali dalam lima tahun para Serikat Pekerja Hyundai Motor Korea Selatan melakukan aksi mogok dengan alasan terkait upah yang tidak sesuai. Ini merupakan masa sulit bagi Hyundai karena ditambahnya penjualan yang terus menurun karena masalah perekonomian global.
Seperti yang diberitakan Reuters (3/7), aksi mogok berkepanjangan ini akan merusak penjualan produknya Tucson yang padahal permintaannya sedang tinggi. Tercatat terjadi 10 kali penurunan dari laba yang diharapkan pada periode April-Juni 2016.
Dukungan dari para pekerja sangatlah tinggi dan tidak ada pemaksaan sekalipun. “Dukungan yang luar biasa ini terjadi alami, dari kemarahan 48.000 anggota serikat pekerja kami,” tutur serikat dalam sebuah pernyataan.
Tuntutan yang dihadapi Hyundai adalah kenaikan upah pokok sebesar 7,2% dan insentif sebesar 30% dari laba bersih di tahun 2015. Selain itu hal lainnya yang diminta adalah hak karyawan untuk menolak dipromosikan agar mereka bisa mempertahankan keanggotaannya di Serikat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Hyundai belum mengeluarkan pernyataan apapun. Semoga saja suplai ke Indonesia tidak terganggu.