Larisnya mobil Low Cost Green Car atau yang tenar dengan singkatan LCGC ternyata tidak serta merta membuat General Motors yang menaungi label Chevrolet Indonesia tergiur bermain di segmen ini. Bahkan menjalani strategi berbeda. Pihaknya pun percaya konsumennya sangat beda dari segmen "mobil murah" ini.
Chevrolet lebih dikhususkan kepada konsumen anti-mainstream. Konsumen kita itu sangat berbeda, mereka adalah orang-orang yang berani mengambil keputusan dan tidak tergantung oleh lingkungannya. Jadi mau ada mobil baru apapun tidak ada pengaruh," tegas Yuniadi Haksono Hartono, Communications & External Affairs GM Indonesia (22/6).
Hal itu juga lah yang membuat Chevrolet Indonesia enggan ikutan memproduksi LCGC, dan mungkin faktor lainnya karena pabriknya di Bekasi sudah ditutup. Bahkan dengan trend LCGC yang sedang naik daun, Chevy jadi mengubur niat untuk merilis hatchback baru.
Itu juga yang kelihatannya mendasari mereka kini lebih berkonsentrasi ke arah SUV. Setelah melansir Trax bermesin turbo di akhir 2015 lalu, di GIIAS 2016 Agustus nanti, mereka juga akan menyiapkan SUV baru. Kemungkinan besar Captiva facelift dan Trailblazer facelift.
Ditambahkan Yuniadi bahwa pihaknya tidak punya strategi yang salah. Masing-masing merek di Indonesia menurutnya punya strategi dan karakter, dan apa yang telah dilakukan Chevy Indonesia diyakini sudah tepat.