Beranda Tips

Waspadai Selalu Aquaplaning, Bisa Muncul Di Mana Saja

Tips
Penulis: Erie W. Adji
Senin, 16 Desember 2024 08:00 WIB
Tips - Waspadai Selalu Aquaplaning, Bisa Muncul Di Mana Saja

Gejala aquaplaning juga bisa muncul di jalan arteri

Bagikan ke:

OTODRIVER – Curah hujan sudah semakin intensif di banyak wilayah Indonesia, kalau sudah begini maka berkendara perlu juga melakukan sejumlah penyesuaian. Tentu itu untuk meningkatkan tingkat keselamatan berkendara itu sendiri. 

Nah, di periode di mana curah hujan tinggi intensitasnya, terlebih saat melintasi jalan tol adalah lebih waspada terhadap gejala aquaplaning. 

Perlu diwaspadai juga bawa gejala ini tidak hanya sebatas di jalan bebas hambatan atau tol, karena di jalan arteri juga sangat dimungkinkan munculnya genangan air yang berpotensi menyebabkan aquaplaning

Kondisi ini secara prinsip adalah kondisi saat ban mobil yang kehilangan daya cengkeram atau traksi pada permukaan jalan saat melintasi genangan air hujan di permukaan jalan.

Terkadang, genangan air hujan yang sekilas tidak terlalu tinggi nyata sudah bisa menyebabkan aquaplaning. Karena permukaan ban mobil seharusnya harus selalu bisa menapaki permukaan jalan karena adanya bobot mobil. 

Tetapi begitu melintasi genangan air maka bagian kolong mobil yang dialiri oleh angin saat bergerak maju akan bereaksi terangkat saat ban tidak menapak di permukaan jalan.

“Persepsi yang sangat berbahaya pula jika ada asumsi bahwa genangan air bisa tersingkir saat dilintasi ban. Karena air memiliki nilai viskositas alias kekentalan, membutuhkan waktu untuk mengalir atau berpindah tempat sekalipun mendapatkan tekanan dari bobot mobil yang sedang melaju,” ungkap Catur Wibowo dari DSTC Defensive & Safety Driving Consulting dalam satu kesempatan. 

Diingatkan oleh Catur, “Perlu diyakini bahwa ketika ban melindas genangan air maka akan ada sisa air yang tidak sempat dipindahkan oleh alur yang dibentuk oleh telapak ban. Genangan itu sebenarnya masih ada di bawah telapak ban membentuk lapisan air meskipun tipis.”

Namun biarpun tipis, justru kondisi itu cukup untuk menahan telapak ban mobil untuk tidak menyentuh permukaan jalan dengan baik. Pada saat itulah ban mobil akan ‘terangkat’ sehingga kehilangan traksi. 

Menurut pria yang juga penggiat kegiatan outdoor dan offroad terjadinya aquaplaning sangat singkat, dalam hitungan detik atau bahkan lebih cepat lagi. 

“Tidak bisa tidak, antisipasi aquaplaning adalah menurunkan kecepatan kendaraan saat melintasi jalur basah atau sedang turun hujan. Ini supaya kendaraan mendapatkan bobot ideal atau maksimumnya agar mobil, misalnya, tidak mudah terangkat tekanan genangan air tadi. Ingat, dengan adanya bobot ideal, maka roda akan berpeluang besar mendapat traksi di aspal atau jalan,” urai pria yang akrab juga dipanggil Ninot itu.

Menurunkan kecepatan saat di jalan basah ataupun ketika turun hujan sebenarnya akan memperbesar juga peluang untuk antisipasi maupun koreksi jika ada yang tidak normal dengan gerakan kendaraan. Paling tidak bisa tersedia kesempatan yang cukup untuk menghindari genangan air.

“Upaya antispatif itu sebenarnya untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Terlebih saat melintasi jalan tol, perlu terus disadari soal “membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang sudah biasa”. Misalnya soal batas kecepatan yang aman di segala cuaca,” wantinya.

Foto - Waspadai Selalu Aquaplaning, Bisa Muncul Di Mana Saja
Menurunkan kecepatan saat turun hujan jadi langkah preventif terbaik menghindari aquaplaning

Dari laman utama Michelin.co.id juga diuraikan sejumlah langkah menghindari aquaplaning

  • Periksa tekanan ban secara teratur, disarankan untuk memeriksa tekanan ban sebulan sekali. Sesuaikan tekanan sesuai dengan rekomendasi produsen mengurangi risiko kehilangan kendali kendaraan, terutama di jalan yang basah.
  • Sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi jalan, jika hujan deras terjadi, jarak pandang akan berkurang dan jarak pengereman bertambah.

Untuk itulah perlunya memperlambat kendaraan. Mengurangi kecepatan laju kendaraan juga akan mengurangi risiko total aquaplaning  alias keempat ban kehilangan cengkeraman.

  • Matikan cruise control, jika cruise control dalam kondisi aktif, matikan untuk mendapatkan kembali kontrol kendaraan secara manual.
  • Lihatlah sejauh mungkin, dengan melihat jauh ke depan, mata bisa lebih cermat mengantisipasi genangan air besar di permukaan jalan yang dapat menyebabkan aquaplaning.

Dari laman yang sama juga diinformasikan sejumlah hal yang bisa dilakukan saat kendaraan mengalami gejala aquaplaning

- Jangan memutar setir, jaga posisi setir tetap lurus. 

- Biarkah kendaraan melintasi genangan air itu. 

- Perlahan kurangi kecepatan hingga ban bisa mendapatkan traksi kembali. 

Michelin juga memberikan panduan rekasi cepat saat mobil mengalami aquaplaning berdasarkan spesifikasi penggerak roda. 

  • Jika kendaraan yang dikemudikan berpenggerak roda depan, atau belakang, maka silakan kurangi kecepatan dan jika perlu kemudikan mobil kea rah berlawanan dari arah selip. 
  • Jika kendaraan yang dikendarai berpenggerak empat roda, kemudikan searah dengan arah selip, setelah dirasa kembali mendapatkan traksi, kemudikan ke arah berlawanan.

(EW)

#aquaplaning #selip #musimhujan #kecelakaan #ban #hilang #traksi

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.