Toyota adalah salah satu pelopor yang mengembangkan teknologi kendaraan listrik di dunia. Namun sedikit berbeda pendekatan dibanding pabrikan lain, mereka berfokus pada teknologi hybrid sebagai 'jembatan' dari mobil berbahan bakar fosil ke listrik, dan kemudian fokus mengembangkan mobil berteknologi hidrogen.
Pabrikan tiga oval memang tampak kurang menaruh minat dalam menagdakan mobil listrik murni, alias yang berbasiskan baterai. Namun akhirnya belakangan mereka mulai tergerak untuk menghadirkan produk mobil bertenagakan setrum 100 persen.
(Baca juga: Mobil Listrik dengan Daya Tempuh Terjauh di dunia)
Foto: Toyota
Akhir April 2020 lalu, bertapatan dengan Hari Bumi (26/4), Toyota meluncurkan C-HR EV khusus untuk pasar negara China --pasar mobil listrik terbesar di dunia saat ini. Mobil ini sendiri adalah hasil kolaborasi, joint venture Toyota dengan Guangzhou Automobile Group (GAC).
Mengutip Electric Vehicle Web, Toyota C-HR EV akan ditenagai oleh baterai 54,3 kWh dengan daya tempuh mencapaii 400 km dalam sekali pengisian daya penuh. Motor listriknya mampu menghasilakn tenaga maksimal 201 hp dan mampu menghasilkan torsi instan 300 Nm. Menunjang keamanan, baterainya juga disebut sudah waterproof, dustproof, dan menggunakan lapisan antikarat.
Selain penyematan baterai dan motor listrik yang menggantikan mesin konvensional, tampak luar Toyota berbasiskan listrik juga berbeda dibanding dengan model non-listriknya. Bagian depannya menggunakan desain grille terpisah, rongga antara lampu dan badge juga hilang, dan model fog lamp-nya berubah dengan kesan lebih agresif.
(Baca jugaLFirst Drive: Tesla Model 3 Performance)
Toyota C-HR EV juga sudah menerapkan TNGA dan penyesuaian suspensi. Untuk fitur keamanannya sudah ada paketa Toyota Safety Sense yang mencakup pre-collision safety system (PCS), dynamic radar cruise control system (DRCC ), lane tracking assist system (LTA) dan automatic adjustment for the high beam (AHB).
Diproyeksikan akan bersaing dengan Hyundai Kona, Dongfeng-Honda X-NV, GAC-Honda VE-1 (Honda HR-V EV) dan Peugeot e2008, mobil ini dibanderol dengan kisaran harga 225,8 ribu yuan (sekitar Rp 478 juta) sampai 249,8 ribu yuan (sekitar Rp 529 juta).
Proyek Mobil Listrik Toyota di China
C-HR EV ini sebelumnya juga sudah dipamerkan model protortipenya oleh GAC-Toyota, setahun silam di ajang Shanghai Auto Show 2019. Melansir elctrive, Toyota C-HR EV sendiri akan punya saudara kembar yakni Toyota Izoa yang merupakan hasil kerjasama dengan FAW.
Tidak ketinggalan, versi mewah mobil Toyota, Lexus UX300e juga akan segera dipasarkan. SUV listrik yang satu ini diperkenalkan November 2019 lalu, kabarnya juga akan dikirim ke pasar Eropa tahun ini dan baru masuk kampung halamannya, Jepang awal 2021, berdasar info electrive.
China sendiri menjadi 'pasar empuk' bagi mobil listrik murni mengingat besarnya dukungan pemerintah untuk subsidi kendaraan ramah lingkungan. Lewat jaringan yang dibangun dari China, Toyota menargerkan penjualan lebih dari 5,5 juta mobil listrik di dunia pada tahun 2025