OTODRIVER - Hyundai dipastikan berkomitmen membuat baterai sendiri untuk mobil listrik mereka yang dijual di tanah air dan beberapa negara yang mendapatkan jatah basis produksi Indonesia.
Hingga saat ini, pabrik baterai mereka di Karawang sudah beroperasi dan akan mencetak banyak baterai untuk digunakan mobil listrik mereka.
Pabrik di Karawang, Jawa Barat, Hyundai fokus memproduksi sel baterai yang dibantu oleh LG Electronic Solution. Sedangkan untuk yang di Cikarang, Jawa Barat, akan mengelola sel baterai hasil produksi dari pabriknya di Karawang itu menjadi battery pack dan Battery Management System (BMS).
Rencananya pabrik baterai Hyundai di Indonesia mulai beroperasi tahun ini dengan kapasitas hingga 150 ribu baterai.
Hal ini juga menimbulkan spekulasi bahwa Hyundai akan menyiapkan mobil listrik murah yang sesuai dengan karakter masyarakat di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, hatchback dan 7-seater adalah mobil favorit kebanyakan masyarakat kita.
Dijelaskan Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer dari PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), pilihan mobil listrik Hyundai begitu beragam, dan tinggal disesuaikan dengan peraturan pemerintah serta karakteristik konsumen di tanah air.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, karakteristik konsumen Indonesia itu 7-seater (tujuh penumpang). Apakah ada possibility-nya? Kemungkinannya ada," tambahnya beberapa waktu lalu kepada media nasional.
Sejauh ini Hyundai baru memiliki dua line-up dengan harga yang cukup mahal, yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6.
"Kita pastikan kali ini harganya terjangkau, ada yang special edition, facelift, minor, major, campuran. Dijelaskan juga beberapa program penjualan. Kita sesuaikan, karena harus dilihat dari marketnya, dan setiap merek punya strategi masing-masing," tambah Frans dalam media gathering Hyundai beberapa waktu lalu.
Dengan kemungkinan memproduksi mobil listrik murah yang mampu menampung 7-penumpang, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Hyundai Stargazer versi hybrid akan meluncur di pasar Indonesia. (AB)