Mitsubishi hadir kembali dalam kancah motorsport dengan keikutsertaan dalam ajang AXCR (Asia Cross Country Rally) 2022 yang digelar pada 21-26 November 2022.
Menyandang nama besar Ralliart, sang Tiga Berlian hadir dengan mengandalkan tiga doubel cabin Triton untuk bertarung di kancah reli yang total berjarak kurang lebih 1.700 kilometer ini.
Walau mengibarkan bendera Ralliart, namun ternyata tim yang diawasi langsung oleh Hiroshi Matsuoka ini ternyata tidak memodifikasi mobil-mobil yang diturunkan ini dengan rombakan yang ekstrim, seperti yang dilakukan pada Rally Dakar.
Rombangan yang terhitung bersahaja justru dilakukan oleh tim Ralliart pada kesempatan ini.
“Di sini kita bukan bicara semata-mata mengenai kecepatan saja, namun teramat penting juga harus memperhitungkan durabilitas kendaraan terutama pada mesin,” tutur Matsuoka saat ditemui di Buriram, Thailand (20/11).
Ketiga Triton termasuk yang dibesut oleh Rifat Sungkar dari Indonesia hanya mengalami sedikit upgrade dan bahkan mesin yang digunakan standar.
Dapur pacu 4N15 dengan volume 2.400 cc tidak ada up-grade fisik. “Semuanya standar demikian juga dengan turbo ataupun perangkat mesin lainnya,” terang Rifat dalam kesempatan sama. “Kondisi mesin standar punya durabilitas yang paling baik. Jika performa ditingkatkan, maka akan ada peluang untuk kurangi durabilitas mesin,” jelas pereli yang kini berusia kepala empat ini.
Walau kondisi standar, mesin yang juga ditemui pada Pajero Dakar ini tak bisa diremehkan. Kinerja mesin mampu mengail daya 181 hp/3.500 rpm dan torsi 430 Nm/2.500 rpm, kinerja ini dinilai sudah cukup mumpuni. Selanjutnya mesin 4 silinder ini pun diakurkan dengan transmisi manual 6 percepatan.
“Sebenarnya enak kalo menggunakan girboks otomatik, namun karena berbagai hal pihak Mitsubishi kemudian memilih gunakan girboks manual,” lanjutnya.
Walau demikian untuk melakukan penyesuain dengan kebutuhan performance, ketiga double kabin ini alami upgrade pada suspensi dengan menggunakan sokbreker yang lebih advance tanpa mengubah sistem suspensi bawaan pabrik. Suspensi belakang misalnya, tetap mengandalkan per daun. Sedangkan untuk sistem pengereman dipercayakan pada produk Endless di roda depan dan belakang, masing-masing menggunakan kaliper rem empat piston.
Selanjutnya adalah melakukan pemangkasan bobot dengan mengganti keempat pintu dan kap mesin dengan bahan serat karbon. “Dari sini terpangkas bobot hingga 200 kilogram. Namun masuk lagi 200 kilogram untuk bobot rollbar yang ditanamkan di dalam kabin,” sambungnya.
Dengan rombakan yang ada, mobil-mobil ini kemudian berlaga di kelas T1 Modified Cross Country Car yang wajib mempertahankan wujud asli mobilnya.