Kabar tak sedap terus menimpa Tesla setelah memberhentikan banyak pekerja kini, raksasa EV itu terlibat penyelidikan berkelanjutan oleh National highway Traffic Safety Administration (NHTSA)
Hal tersebut dikarenakan banyak kecelakaan yang terjadi pada model Tesla, terbaru pada tanggal 6 Juli 2022 di rest area di Interstate 75 dekat Paynes Prairie, Florida, dimana Model S 2015 menabrak truk Walmart yang tidak bergerak mengakibatkan atap mobil terlepas sepenuhnya, bahkan dua orang menjadi korban.
Tesla telah menjadi perbincangan hangat terkait Autopilot yang menyebabkan kecelakaan, dan beberapa berakhir dengan fatal. Hal ini membuat banyak yang mempertanyakan terkait kemajuan yang telah dibuat oleh Tesla.
Dari catatan, NHTSA saat ini sudah ada 37 investigasi yang sedang berlangsung, yang terbaru mengenai kecelakaan Tesla Model S di Florida yang merenggut nyawa dua orang, dikutip dari laman CarBuzz.
Saat ini NHTSA terus menyelidiki terkait pentingnya teknologi tersebut untuk pengemudi, bahkan dari catatan NHTSA telah terjadi 17 kematian akibat kecelakaan yang melibatkan Tesla terkait self driving.
Melihat banyaknya kejadian, Tesla merekomendasikan agar pengemudi tetap waspada dan siap untuk mengambil alih tanggung jawab mengemudi pada saat masalah terjadi.
Tak hanya itu saja, Tesla juga telah menyediakan fitur canggih yaitu sebuah perangkat lunak yang terhubung dengan kamera di dalam kabin. Hal ini untuk membantu pengemudi memantau sekeliling terutama saat menggunakan fitur autopilot.
Namun dari catatan di atas menimbulkan pertanyaan besar terkait autopilot. Apakah penggunaan akan di setop atau disempurnakan agar membuat pengemudi tetap aman dan nyaman. Saat ini NHTSA juga masih menyelidiki apakah dikarenakan oleh fitur tersebut atau kesalahan dari pengemudi.