Trend SUV telah masuk dalam nadi industri otomotif nasional tak terkecuali Mitsubishi. Pabrikan berlogo tiga berlian ini pun dengan cerdik membuat inovasi dengan membuat transformasi diwujudkan dalam sosok Xpander Cross pada November 2019 silam. Yes Xpander Cross merupakan sosok LMPV Xpander yang bertransformasi menjadi sebuah LSUV.

Salah satu cara untuk membuat produk ini tetap segar dan menarik pasar, maka diperkenalkanlah special edition Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition 2021.

Sesuai dengan embel-embel nama Black, mobil ini memang dibekali sejumlah penyesuaian ‘tema’, yakni aksen hitam di beberapa bagian. Dari sisi eksterior, nampak velg, spion, beltline molding, serta roof rail.

Namun berbeda dengan versi Xpander Rockford Fosgate Black Edition, pada bagian facia masih mempertahankan gril berbalut black chrome dan juga hiasan dynamic shield tetap mengkilau dengan chrome.

Masih di seputar eksterior, Xpander Cross edisi spesial ini juga mendapatkan tailgate garnish dan emblem “Rockford Fosgate Black Edition” pada bagian pintu belakangnya.

Sedangkan pada bagian interiornya, aroma kemewahan langsung teraji lantaran balutan all black leather seat, Rockford Fosgate Audio System (Digital Signal Processor & Subwoofer), dan Multi Around View Monitor yang dilengkapi recording function.

Walau menyematkan nama Black Edition dalam emblemnya, namun tak satupun varian ini yang benar-benar diguyur dengan kelir hitam. Mitsubishi hanya menyediakan dua pilihan warna yakni Graphite Gray Metallic serta Quartz White Pearl.

Dari sisi spesifikasi teknis tidak ada perbedaan dengan Xpander Cross lainnya. Mesin 4 silinder inline berkode 4A91 dengan kapasitas 1.499 cc mampu menuai daya 104 PS dan torsi 141 Nm. Dan untuk transmisi hanya tersedia pilihan girboks 4 speed matik tanpa opsi girboks manual.

Varian edisi spesial ini menargetkan pada konsumen  pasangan dan keluarga urban yang aktif dan menikmati hidup, dengan karakter berjiwa petualang yang ekspresif, stylish, sporty. 

Mobil ini dibanderol Rp 312.650.000 (OTR DKI Jakarta, sebelum insentif PPnBM)