Toyota dan Daihatsu memetik hasil yang memuaskan dari proses launching produk berbasiskan daring yang mereka lakukan beberapa waktu lalu. Dua bersaudara pabrikan otomotif asal negeri Jepang ini, secara serentak meluncurukan model penyegaran untuk Toyota Agya dan Daihatsu Ayla--bersama Daihatsu Sirion juga, 19 Maret 2020 lalu.
Acara seremonial yang dilakukan lewat platform YouTube ini 'terpaksa' mereka lakukan terkait pandemi Covid-19 alias virus corona, yang membuat aktivitas yang mengumpulkan banyak orang tidak dimungkinkan. Namun cara ini justru sukses menarik perhatian, tidak hanya awak media dan beberapa pihak terkait, tapi juga masyarakat luas.
"Selama ini kalau launching --lewat aktivitas offline, rata-rata yang hadir itu 200-250 orang, mayoritas media juga ada tamu seperti dari dealer. Sedangkan kemarin launching online, saat live, viewer sampai sekitar 1.000 orang. Bahkan setelah tiga hari kemudian sampai 9.000 viewers," terang Interactive Communication Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Aska saat dihubungi OtoDriver. "Saat kita survei juga banyak yang bilang informasi tersampaikan dengan jelas dan lebih fleksibel untuk diakses," tambahnya lagi.
(Baca juga:Agya Facelift Resmi Dijual Mulai dari RP 143,8 Juta)
Dihubungi di kesempatan yang berbeda Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra juga menceritakan pengalaman yang serupa. "95 persen yang nonton suka," terangnya singkat. Berdasarkan pantauan OtoDriver, video peluncuran unit teranyar Daihatsu Ayla dan Sirion bahkan berhasil menyedot 20 ribu penonton seminggu setelah peluncurannya.
Baik Toyota maupun Daihatsu pun mengakui, format peluncuran secara daring ini menawarkan kepraktisan dan akses yang lebih luas. Pun penyelenggaraanya lebih fleksibel. Cara ini juga dinilai efektif dan opsi terbaik di tengah masalah pandemi Covid-19 masih berlangsung.
(Baca juga: GALERI: Daihatsu Ayla Facelift 2020 (20 FOTO))
Sisi negatif
Namun bukan berarti cara ini tanpa cela. Tentunya kealpaan mobil secara fisik membuat unsur interaksi tereduksi. "Mulai dari interaksi (rekan media) dengan narasumber, sampai interaksi dengan mobilnya. Karena bagaimanapun lebih baik kalau bertemu langsung dengan mobilnya, untuk experience, dan detail lainnya," ujar Dimas.
Minimnya interaksi dengan kendaraan maupun dengan narasumber ditakutkan membuat ada informasi yang mungkin terlewat atau kurang jelas. "Tapi secara umum memang memberi kesempatan kami untuk dapat scoop yang lebih luas," tambah dia lagi.
(Baca juga:Daihatsu Luncurkan Sirion Baru, Harga Mulai Rp 200,1 juta)
Amel juga mengutarakan beberapa hal yang dirasnya jadi kekurangan. Lewat aktivitas offline, informasi seperti detail foto ataupun sisi unik dari mobil baru tentu dapat terinformasikan lebih baik. "Jadi jika memungkinkan lebih suka lewat aktivitas offline. Tapi dalam kondisi epidemi seperti ini, ya via online lebih baik," jelasnya lagi.
Sementara Toyota menilai kalau peluncuran berbasis daring ini sebagai alternatif yang baik di masa mendatang. "Ke depannya kalau bisa mau kita kombinasikan," tutur Dimas lagi. Dia menambahkan kalau-kalau pandemi terus berkepanjangan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan dealer-dealer untuk memfasilitasi proses launching untuk kalangan terbatas.
"Respon mereka (dealer) sangat positif. Jadi mungkin opsi kita bisa coba distribusi mobil dulu ke dealer, jadi nanti teman media bisa menginformasikan produk langsung dari dealer yang dirujuk," terang Dimas.
Meski sejauh ini mengaku belum ada peluncuran produk baru dalam waktu dekat, pihaknya akan terus mempelajari dan mengembangkan sistem ini karena menjadi opsi yang baik, dalam menambah kanal mereka menginformasikan produk baru.