Kemunculan merek mobil nasional, Esemka, yang digadang-gadang segera hadir di Indonesia menuai banyak komentar. Dari laporan yang kami buat beberapa hari lalu, salah satu calon model Esemka berwujud pick up yang ada di Jawa Tengah diketahui mirip dengan mobil asal Tiongkok.
Ada dugaan bahwa Esemka yang disinyalir memiliki fasilitas pabrik di daerah Boyolali, Jawa Tengah, tersebut telah me-rebadge sebuah pick up bermerek Changan. Jika demikian, maka "mobil asal Tiongkok" pun akan semakin bertambah di Indonesia.
Mulai dari Wuling yang saat ini mulai tumbuh dengan baik, sampai DFSK yang juga memulai penjualan dengan sebuah model pick up, mewarnai eksistensi merek asal Tiongkok. OtoDriver pun meminta tanggapan Wuling mengenai dugaan Esemka yang me-rebadge mobil asal Tiongkok.
Walau bertutur dengan penuh kehati-hatian karena isu mobil Esemka cukup sensitif, namun Dian Asmahani selaku Brand Manager Wuling Motors berani buka suara.
"Aku juga tidak bisa komen jauh ya mengenai itu (Esemka). Karena memang yang jelas kami juga tidak mengerti development-nya mereka (Esemka) seperti apa, makanya kami tidak bisa komentar begitu jauh lah," ujar Dian saat kami wawancara di hari pertama GIIAS Medan 2018 (31/11).
Jika melihat Wuling dan DFSK sebagai pemain baru di tanah air, memang komitmennya tak bisa dipandang sebelah mata. Bukan cuma investasi untuk membangun pabrik berukuran raksasa, merek asal Tiongkok ini juga sangat serius membangun reputasi yang baik di mata masyarakat dengan rajin buka dealer baru di berbagai kota.
"Komitmen jangka panjang Wuling di Indonesia, yang jelas karena kami sudah punya pabrik, terus kami lagi fokusin dealer dan after sales," bangga Dian.
So, entah cepat atau lambat Esemka muncul di Indonesia, tentu minimal wajib melakukan strategi serupa dengan dua merek baru di atas jika punya niat merebut hati masyarakat Indonesia.
