Ambang emisi Euro 4 yang kabarnya segera berlaku di Indonesia sepertinya punya efek yang kurang sedap didengar. Pasalnya jika Euro 4 ditetapkan tak menutup kemungkinan akan ada yang harus "berkorban".
Pasalnya untuk memenuhi spesifikasi Euro 4, sebuah bahan bakar minyak alias BBM harus lah punya oktan minimal di angka 92. Hal itu dikatakan langsung oleh Deny Djukardi selaku Comercial Retail Fuel Marketing Manager Pertamina Persero.
"Euro 4 itu mengacu ke spesifikasi (BBM) yang mengarah ke ramah lingkungan dengan gas buang yang lebih baik. Untuk Euro 4, oktan minimum-nya itu harus di atas 92. Tingkat sulfur juga harus di bawah 50 ppm," kata Deny yang kami temui di daerah Jakarta Utara (14/4).
Setidaknya akan ada 3 jenis produk BBM lansiran Pertamina yang terancam tak bisa lolos Euro 4, yakni Premium dengan oktan 88, Pertalite oktan 90 dan Solar bersubsidi.
"Pada akhirnya akan tetap mengacu pada ketentuan pemerintah, Pertamina sih siap-siap saja. Begitu pemerintah bilang "tidak ada lagi BBM yang tidak euro 4" ya kami siapkan," lanjut Deny. Namun sejauh ini dia sendiri mengaku belum tahu kapan pastinya pemerintah akan 'ketok palu' menetapkan Euro 4 di tanah air.
"Makanya mungkin Euro 4 itu jadi lama ditetapkannya ya kaitannya karena bahan bakar ber-oktan di bawah 90 masih banyak dibutuhkan," tutup Deny mengakhiri wawancara.