Skema mobil murah bernama Low Cost Green Car alias LCGC dipastikan akan memiliki "teman". Jika LCGC diproyeksi untuk mobil-mobil kompak hemat bahan bakar, maka skema baru ini dirancang ke arah mobil MPV rendah emisi bermesin di atas 1.200 cc.
"Yang belum ada insentif kan yang di atas 1.200 cc, sementara mobil bermesin mulai 1.200 sampai 2.000 cc kan rata-rata pas untuk mobil penumpang (MPV). Ini yang berikutnya (setelah LCGC), sedang kami kaji dan nantinya akan menemani LCGC," ujar I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin yang OtoDriver temui di Karawang, Jawa Barat (10/4).
Masih menurut Putu, jika LCGC mendapat insentif dari pemerintah berdasarkan kehematan bahan bakar dan konten lokal maka mobil yang belum mendapat nama program dari Kemenperin pun demikian. "Nah, yang baru ini akan kami tambah dengan penekanan (emisi) karbon, harus lokal konten juga. Kami belum menemukan nama Indonesia-nya, tapi jika pakai bahasa asing itu bernama LCEV (Low Carbon Emission Vehicle)."
Dari sinyal yang tersirat, skema LCEV tersebut nantinya juga akan diselaraskan dengan rencana standar emisi Euro 4. Maka, harusnya Kemenperin punya aturan tegas dalam LCEV agar membuat produsen mobil membuat mesin yang sangat pas untuk menenggak bahan bakar Euro 4 jika sudah disiapkan Pertamina.
Jika benar berlaku, maka kita akan bisa membeli kendaraan canggih ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau. Ini kemungkinan akan menguntungkan mobil hybrid dan turbo.
Simak kelanjutan informasi calon teman baru LCGC ini, hanya di OtoDriver.
