Program baru pemerintah menggantikan LCGC kian santer. Calon program baru bernama Low Carbon Emissions Vehicle yang disingkat LCEV ternyata mendapat respons positif dari Nissan.
Bahkan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengakui telah mendapat surat dari pemerintah terkait rencanan LCEV. "Baru-baru ini beberapa APM mendapat surat dari Kementrian Perindustrian. Setiap APM ditanya apa rencanya mengenai LCEV, tiap APM dimintai masukan," ungkap Davy J. Tuilan, Wakil Presiden Direktur Pemasaran dan Penjualan PT NMI (23/5).
Pihaknya pun menyambut baik wacana LCEV tersebut. "Nah, ini kesempatan yang baik bagi Nissan. Ini sangat sejalan dengan konsep Intelegent Mobility yang Nissan bawa," masih kata Davy.
Walau PT NMI belum punya teknologi yang akan dipakai pada LCEV, tapi di luar negri dikatakan ada satu model yang cocok menjadi LCEV. Davy menyebut bahwa Nissan punya teknologi yang dinamai E-Power.
Nissan yang dimaksud Davy memiliki teknologi E-Power dengan mesin bensin 1.200 cc tiga silinder. Mesin konvensional juga berfungsi sebagai generator penyuplai tenaga ke baterai lithium ion untuk penggerak sekunder.
"Teknologi ini sekarang sudah digunakan pada Nissan Note dan terbukti sukses. Note E-Power merupakan model terlaris di Jepang awal tahun ini,” seru Davy. Lantas apakah Note bermesin ramah lingkungan tersebut akan hadir di Indonesia?
Namun untuk hal itu Davy enggan melanjutkan perbincangan. Kemungkinan juga mereka menunggu seperti apa persisnya aturan baru itu.