OTODRIVER - Maraknya mobil listrik plus beragam kelebihan operasional hingga insentif berupa bebas ganjil genap dan pajak ringan ternyata belum menggairahkan pasar mobil bekasnya.
Bahkan penurunan harga atau depresiasinya cukup mengejutkan. Mencapai belasan juta per bulannya! Hal ini disampaikan oleh Chief Operating Officer Focus Motor Group, Azka Maulana disela acara media gathering pada Kamis (12/12) di Jakarta.
"Harga bekas EV turun drastis. Misalnya di Wuling Air EV, tiap bulan turun sekitar Rp 10-15 juta. Dulu kami sempat menjual model ini hingga Rp 400 jutaan, kini dengan Rp 169 juta saja sudah dapat tipe Long Range," ucapnya.
Selain itu, menurutnya hampir tiap bulan mobil listrik keluar baru. Misalnya di GJAW 2024 lalu ada merek baru seperti Zeekr dan Aletra. Hal itu juga bikin konsumen menunggu model-model baru ketimbang melirik mobil bekasnya.
"Lalu APM mobil listrik juga sering nurunin harga tiba-tiba, misalnya MG 4 EV dari awalnya Rp 600 jutaan kini cuma Rp 300 jutaan. Lalu Air EV yang dulunya sempat di angka Rp 300 juta, tiba-tiba muncul tipe Lite, dengan harga cuma Rp 179 jutaan. Ini tentu mempengaruhi harga jual mobil bekasnya," urai Azka.
Di sisi lain, banyak juga lembaga finance yang enggan membiayai mobil listrik karena melihat potensi resikonya ke masyarakat. Hal ini juga yang memperlambat penyerapan mobil listrik bekas ke konsumen.
Meski demikian, masih ada mobil listrik yang harganya tetap terjaga. "Hyundai Ioniq 5 itu yang bertahan harganya. Masih di angka Rp 590 juta untuk tahun 2023," kata Azka.
Karena hal-hal tersebut, maka Focus Motor mengaku memiliki persyaratan sebelum membeli mobil listrik bekas. Pertama, pihak Focus Motor lihat kilometernya. Jika di atas 15.000 km tak diambil. "Kami pihak dealer main aman, lebih hati-hati. Kami hanya terima yang kilometer rendah-rendah," jelasnya.
Kondisi berbeda dengan versi mobil bekas hybrid yang justru laku. "Depresiasi mirip mobil konvensional. Karena saat ini, mobil hybrid dirasa irit dan bandel. "Saya nggak pernah mendengar pengguna mobil hybrid yang kami tawarkan mengalami kerusakan selama 12 tahun menjual mobil bekas," tambah CEO Focus Motor Group, Agustinus.
Sebagai catatan, Focus Motor Group sendiri merupakan showroom mobil bekas yang memiliki unit stok hingga 600 unit dari berbagai model. Dealernya berlokasi di Bursa Otomotif Mangga Dua Square, Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta Utara. (IP)