Air radiator memiliki fungsi sebagai pendingin mesin, dengan fungsi yang vital itu penggantian air radiator ternyata tak boleh sembarangan.
Dalam hal ini tak sedikit yang menyepelekan penggunaan air radiator, termasuk mengimplementasikan air sumur untuk kendaraan pribadi. Terbesit pertanyaan banyak pecinta otomotif apakah diperbolehkan?
"Sebaiknya jangan pakai air biasa 'sumur', itu bisa menyebabkan kebocoran, radiator bisa keropos," kata Angga Yudistira, Brand Manager, Rotary Auto, kepada OtoDriver.com baru-baru ini di Jakarta.
Selain itu menurut Sapta Agung, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi, air biasa dan coolant memiliki spesifikasi yang berbeda di mana untuk coolant dapat membantu mendinginkan suhu mesin karena dirancang spesifik, berbeda dengan air biasa.
Misalnya zat glycol pada air radiator coolant, di mana zat tersebut mampu bekerja dengan menaikan titik didih cairan radiator dan dapat menyerap panas dari mesin.
Lebih lanjut ia juga merekomendasikan untuk menggantikan air radiator sesuai dengan anjuran yang telah diberikan. Dengan tujuan agar mobil dapat tetap nyaman saat digunakan dan tak menyebabkan masalah.
"Pengurasan dan penggantian sekaligus untuk membersihkan kerak itu bisa di 80 ribu km," tutupnya.