Penggunaan ban tubeless menjadi pilihan banyak orang karena memiliki kelebihan ketimbang ban konvensional pada umumnya yang masih menggunakan ban dalam.
Dari kemudahan yang ditawarkan tak sedikit kabar berhembus ketika terjadi kebocoran pada ban tubeless mengaplikasikan ban dalam di ban tubeless menjadi pilihan, dan dinilai lebih aman. Lantas apakah benar?
"Penggunaan ban dalam pada ban tubeless itu tidak direkomendasikan, karena seiring berkembangnya teknologi sudah bagus dan bisa berdampak negatif kalau diaplikasikan," kata Andreas Sendie, Area Sales Manager & Training Specialist Goodyear Indonesia, baru-baru ini.
Seperti diketahui ban tubeless dilengkapi dengan fluid sealant yang berfungsi untuk merekatkan bagian yang terindikasi mengalami kebocoran. Alhasil kebocoran tidak signifikan.
"Contoh saja gini, kalau ban tubeless bocor kena paku itu kan tidak terlalu signifikan terasa. Tapi kalau pakai ban dalam itu anginnya langsung habis keluar," tambahnya.
Apalagi bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan jauh yang harus melewati tol dengan kecepatan yang tinggi. Ketika terjadi kebocoran ban akibat tertancap paku atau benda lain itu lebih berbahaya.
"Ngaruhnya itu ke safety aja tidak ke balancing. Misalnya sering kan truk dijalan tol bannya bocor dan mereka itu jalan pelan, tapi kalau mobil biasa itu kan kaget," paparnya.
Jadi, pengaplikasian ban dalam ke ban tubeless tidak direkomendasikan karena menurunkan tingkat safety saat berkendara.