Erupsi Gunung Semeru terjadi dengan demikian dahsyatnya dan meluluh-lantakkan daerah Lumajang dan sekitarnya. Erupsi besar pada 5 Desember 2021 itu menyemburkan material pasir, batu dan juga debu vulkanik.
Bahkan gumpalan debu vulkanik ini sempat membuat beberapa daerah di Lumajang gelap gulita seperti pada saat malam hari, padahal waktu masih menunjukkan sekitar pukul 16.00 WIB.
Dikutip dari magma.esdm.go.id, hanya 69 gunung yang dipantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Dengan demikian kita yang tinggal di Indonesia rentan dan akrab dengan dampak dari aktifasi gunung berapi.
“Kita harus hidup berdampingan dengan gunung berapi dan berarti harus pula mengenal beberapa hal apabila kita dihadapkan dengan dampak erupsi salah satunya adalah debu vulkanik,” terang Handito, Asessor Lembaga sertifikasi Penanggulangan bencana BNSP-BNPB saat dihubungi OtoDriver (06/12).
Pria yang akrab disapa Dito ini salah satunya menegaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipahami saat kita berhadapan dengan debu vulkanik khususnya jika kita berkendara dengan mobil.
“Debu erupsi di kaca mobil jangan langsung disapu dengan wiper. Bersihkan secara manual dengan sapu atau bisa juga ditiup dengan kompresor,” terangnya. “Selain itu sering-sering bersihkan kisi-kisi pendingin radiator dengan air karena rawan tertutup debu dan bisa mengganggu proses pelepasan panas dari mesin,” imbuhnya. Pria ramah ini pun menambahkan bahwa pengemudi harus lebih berhati-hati dalam berkendara karena ada lapisan debu/pasir di atas permukaan jalan. Kondisi ini semakin memburuk apabila hujan sehingga menghadirkan lapisan lumpur di atas permukaan jalan.
Selain hal erupsi yang berkenaan dengan otomotif, Dito pun mengingatkan jangan sembrono untuk mengkucek mata yang terkena debu. “Bersihkan dengan tetes mata adalah langkah yang terbaik dan jika minum, sebaiknya air dikumur-kumur terlebih dulu dan buang sebelum bisa minum dengan normal,” tutupnya.