Berkendara di tengah hujan tentu berbeda dengan kondisi tidak hujan. Pada saat hujan turun, permukaan jalan akan memiliki lapisan tambahan yakni air, di mana kehadirannya sendiri memangkas kemampuan cengkram ban atas permukaan jalan.
Lalu apakah pada saat hujan diperlukan tekanan angin yang beda dengan pada saat tidak terjadi hujan?
“Tekanan ban yang telah direkomendasikan untuk kondisi hujan seperti yang tertulis pada badan mobil seperti pilar B atau pintu sebelah pengemudi. Artinya memang tidak ada perbedaan dengan ukuran saat kondisi kering,” jelas Pak Zul.
Pak Zul mengatakan bahwa sebuah ban sudah dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi berbagai macam kondisi baik itu kering hingga hujan. Hal ini pun berlaku terhadap tekanan udara yang digunakannya.
“Tekanan ban ideal yang terpampang pada bagian mobil tersebut merupakan tekanan yang ideal untuk semua kondisi cuaca. Jangan sekali-kali mengurangi tekanan angin ban dengan mengharap supaya dapat traksi yang lebih baik. Hal itu sama sekali salah untuk aplikasi jalan raya,” tegasnya.
Untuk Menghadapi kondisi ekstrim jalanan pada musim hujan, Zulpata justru lebih menekankan untuk memeriksa kondisi ketebalan telapak ban. Kondisi kembangan ban pada Tire Wear Indicator (TWI) di atas 16 mm adalah sesuatu hal yang mutlak. "Ketebalan kembangan ban ini mampu menekan gejala aquaplaning karena mampu membuang air lebih cepat," tutupnya.