Perangkat elektronik merupakan penunjang ‘kehidupan’ bagi mobil modern. Salah satu yang dominan adalah ECU (Engine Control Unit) yang menyimpan data mulai dari karakter mobil hingga karakter penggunanya.
Beberapa hal yang bisa membuat ‘memori’ yang disimpan dalam ECU tersebut berubah. Salah satunya adalah akibat proses penggantian aki yang tidak tepat.
“Jika tidak cermat maka penggantian aki bisa jadi masalah tersendiri. ECU akan re-set ulang dan setingannya akan berubah dari sebelumnya. Sehingga karakter yang semula telah terekam dalam memori ECU akan hilang,” terang Muksin dari FAST yang ditemui di gerai FAST Kelapa Gading.
“Supaya memori tidak lenyap, maka saat penggantian perangkat elektronik mobil tetap terhubung dengan sumber tenaga. Salah satunya mengganti aki dalam posisi mobil nyala, dengan demikian maka arus listrik dari alternator tetap ada,” jelas pria berbadan tipis ini. “Namun jangan terlalu lama, setidaknya 20 detikan saja untuk ganti aki baru,” sambungnya.
Namun jika aki di mobil sudah sangat lemah maka, harus dijumper terlebih dulu. Aki baru diganti dengan yang baru setelah mobil dapat dinyalakan.
“Intinya harus ada arus standby pada mobil supaya ECU tidak sempat ‘pingsan’ karena kehilangan koneksi setrum,” tutupnya.