Low hatcback yang punya harga di bawah Rp 200 juta memang jadi pilihan tepat bagi pengemudi pemula maupun wanita yang membutuhkan mobil yang praktis plus kompak. Tapi satu hal yang penting sebagai syaratnya adalah, mobil tersebut wajib mudah untuk dikendarai.
Lantas benarkah low hatchback yang mudah dikendarai hanya tersedia dalam merek non-Jepang? Parameter 'mudah dikendarai' dalam hal ini kami wajibkan mobil tersebut bertransmisi otomatik CVT dan punya fitur hill start assist.
Karena kedua persyaratan tersebut sangat berguna bagi pengemudi pemula dalam menambah kepercayaan diri dalam berkendara. Transmisi otomatik CVT akan membuat perpindahan gigi lebih smooth sedangkan hill assist akan mem-back up sementara ketika pengemudi melepas rem dalam kondisi menanjak. Sangat berguna bukan?
Ada Proton Iriz CVT dan Chevrolet Spark, keduanya sudah bertransmisi CVT dan mampu mencegah mobil meluncur mundur saat kondisi jalan menanjak. "Hill Start Assist (nama yang diberi Chevrolet) aktif secara otomatis ketika kemiringan mencapai 3 persen atau lebih terdeteksi dengan menahan beban kendaraan selama 3 detik setelah rem dilepaskan untuk pengemudi melakukan akselerasi," tulis Chevrolet Indonesia dalam situs resminya (25/2).
Bahkan untuk Proton Iriz, bukan cuma hill assist fitur unggulannya. Pengemudi Iriz akan di-back up oleh fitur keselamatan lainnya seperti ESC (Electronic Stability Control) dan TCS (Traction Control System).
Keempat pilihan low hatchback di atas semuanya nyaris berstatus CBU, kecuali Brio RS yang dibuat di tanah air. Tapi semuanya memiliki satu lagi kelebihan bagi calon konsumen saat memilikinya, tetap hatchback namun punya prestis lebih karena bukan kasta di atas LCGC.
Daftar harga low hatchback non-LCGC
Proton Iriz AT: Rp 185.283.000 (1.300 cc)
Chevrolet Spark CVT: Rp 196 juta (1.400 cc)
Mitsubishi Mirage GLS AT: Rp 185 (1.200 cc)
Honda Brio RS CVT: Rp 178 juta (1.200 cc)