BUS-TRUCK – Dari laman sustainabletruckvan diketahui bahwa selama paruh pertama tahun 2024 di seluruh Tiongkok telah terjual 65 ribu truk bertenaga listrik. Besaran itu serupa dengan pencapaian pada periode yang satu tahun di 2022, dibandingkan tahun 2023 pencapaian itu setara peningkatan 87 persen.
Temuan dari International Council on Clean Transportation (ICCT) itu menunjukkan bahwa Tiongkok sudah menyalip populasi truk tenaga listrik di wilayah Eropa dan Amerika Serikat dimana keduanya membukukan penjualan unit baru sebanyak 13 ribu unit.
Lembaga internasional pemantau kebijakan transportasi massal yang bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat itu juga membeberkan data populasi truk bermesin diesel memang masih dominan di seluruh wilayah Tiongkok dengan 55 persen pangsa pasar.
Paruh pertama 2024 penjualan truk tenaga listrik di Cina menyentuh angka 64 ribuan unit. Besaran itu diyakinin akan melampaui penjualan satu tahun penuh di 2022 yang angkanya 65 ribuan unit.
Sebagai tambahan penjualan bus non emisi berada di angka 13 ribuan unit pada paruh pertama 2024.
Penguasaan teknologi serta produksi baterai dengan spesifikasi Lithium Iron Phosphate (LFP) menjadi salah satu kunci masifnya popularitas truk tenaga listrik di Cina. Spesifikasi yang umum dipakai adalah 100 kWh, 282 kWh, 350 kWh, dan 423 kWh.
Ketiganya dikenal secara global merupakan spesifikasi baterai untuk kendaraan angkut yang punya keunggulan dalam hal efisiensi biaya operasional serta konsumsi energi.
Selain itu, ICCT juga sudah menengarai adanya peningkatan minat atas truk tenaga listrik dengan spesifikasi battery swap. Sampai Juni 2024 sudah terjual 2.497 unit, naik 87 persen dibandingkan pencapaian tahun 2023 pada periode yang sama. (EW)
Baca juga: CATL Rilis Baterai Truk Listrik ‘Tercepat’
Baca juga: Foton Siap Jadikan Indonesia Salah Satu Pusat Produksi Regional