Pada era 60-an Angkatan Bersenjata Amerika membutuhkan pengganti Dodge M37 Power Wagon sebagai kendaraan angkut sebaguna yang sudah menua. Maka dibuatlah tender untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Singkat kata, munculkah pemenang yakni Kaiser, pemegang merek Jeep saat itu sebagai pemenangnya.
Dalam memenuhi pesanannya, sejak 1965 Kaiser pun tidak lantas membuat kendaraan yang sama sekali baru, melainkan mengenakan ‘wajib militer’ pada pikap Jeep Gladiator.
Salah satu keistimewaannya dari gardan ini adalah PCD (Pitch Circle Diameter) yang bisa diaplikasikan juga pada truk militer M-35 atau beberapa perangkat perang lainnya seperti roda Howitzer.
Kehadiran resminya terjadi pada 1967 dan langsung diterjunkan ke beberapa kancah perang salah satunya adalah Vietnam dan juga ditempatkan di beberapa pangkalan Amerika di Korea ataupun Eropa.
Walaupun di atas kertas, punya spesifikasi yang lebih dahsyat dari M37, namun pada kenyataannya M715 tidak seperti yang diharapkan. Mesin over head camshaft (OHC) Tornado, 6 silinder, 3.800 cc tidak dapat terlalu diandalkan karena kurang tangguh.
Mesin ini membutuhkan perawatan ekstra jika dibandingkan dengan mesin over head valve (OHV) yang terkenal badak dan sudah terbukti tangguh digunakan pada rata-rata mobil Amerika saat itu. Selain itu mesin ini pun haus bahan bakar dan memiliki beberapa permasalah mekanis lainnya.
Permasalah di atas terlihat jelas saat diterjunkan ke Vietnam. Bahkan ada satu idiom yang mengatakan bahwa selama di Vietnam, M715 cenderung merepotkan dan hal tersebut membahayakan keselamatan tentara.
Melihat kondisi itu, Angkatan Perang AS pun kemudian menghentikan kontrak dengan Kaiser pada 1969 dan sekaligus dihentikannya pemesanan produk ini. Total sebanyak 60 ribu unit truk dibuat selama kontrak berlangsung. Posisinya kembali digantikan oleh Dodge M880 yang juga dikembangkan dari kendaraan pikap sipil.
Di luar rampungnya kontrak, inovasi untuk mempertahankan M715 sebelum hadir penggantinya banyak dilakukan. Salah satunya mengganti dengan mesin turbo diesel bikinan Hercules 4DT yang dinilai cukup memberikan solusi mesin pada pikap ini.
Uniknya, kendati bukan produk yang gemilang, namun pada beberapa dekade kemudian produsen asal Korea Selatan, Kia, memproduksi KM450 yang menggunakan basik M715 dan demikian juga dengan India yang kemudian menyadurnya dalam versi lokal sebagai Tata Vectra LSV.
Konon ketertarikan Kia pada M715 berdasarkan pengalaman mereka merawat, memperbaiki dan mengimprove kendaraan ini ditugaskan di perang Korea saat itu.