Menyiasati tingginya biaya upah sopir serta makin sulitnya mendapatkan pengemudi, UD Trucks memutuskan memproduksi truk listrik otonom tahun 2020 mendatang. Truk listrik otonom ini untuk pertama kalinya akan diperkenalkan di ajang Tokyo Motor Show (TMS) 2019 yang akan berlangsung tahun depan di Kota Tokyo.
Saat diperkenalkan di TMS 2018, wujud truk ini masih berupa prototipe. Namun akan segera dibuat versi produksi massalnya setahun kemudian agar bisa dilakukan trial alias ujicoba oleh para calon pelanggan potensial UD Trucks untuk dioperasikan harian.
Skema berikutnya, UD Trucks akan mulai memproduksi truk listrik otonom ini versi produksi massal di tahun 2030. Strategi UD Trucks ini diambil sekaligus juga untuk memangkas biaya logistik mengingat pasar tenaga kerja sopir berkualifikasi baik di Jepang amat ketat. Langkah UD Trucks menggarap truk listrik otonom ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemain yang sudah lebih dulu masuk ke market truk otonom seperti Daimler AG yang kini memproduksi truk listrik eCanter menggunakan bendera anak perusahaannya, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC).
"Hadirnya kendaraan otonom sangat penting bagi Jepang karena negara ini menghadapi kondisi kritis langkanya pasokan sopir karena banyaknya warga masyarakat yang memasuki usia tua," kata Douglas Nakano, Senior Vice President UD Trucks dikutip Bloomberg.
Industri otomotif di Jepang sendiri sudah melakukan ujicoba truk platooning yang melibatkan beberapa truk sekaligus yang melaju bersamaan secara seri di jalan raya dan jalan tol dengan memanfaatkan fitur dan teknologi konektivitas, awal tahun 2018 ini. Ikut terlibat dalam ujicoba truk platooning ini adalah UD Trucks, Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp., Isuzu Motors Ltd. dan Hino Motors Ltd.