Kerjasama Mercedes-Benz dengan Nissan, melahirkan pikap double cabin mewah, X-Class. Namun, racikan itu ternyata tak sejalan dengan penyerapan di pasar dunia, terutama di Amerika Selatan yang menjadi target utamanya. Sehingga dengan berat hati, tiga tahun sejak diluncurkan, penjualan pikap Bintang Tiga Kaki berbasis Nissan Navara itu pun dihentikan. Lagi-lagi, harga jual terlalu tinggi, sehingga tak banyak pembeli.
Tetapi, bagi penggemar yang tidak mempermasalahkan soal harga, justru berharap akan ada versi AMG dari X-Class. Walau harapan itu hanyalah sekadar mimpi di siang hari. Kenyataanya, hingga penjualan distop, tak ada versi bermesin buas itu. Yah, kecewa kuadrat.
Boylan tak terlalu mementingkan penampilan luar. Sehingga Hilux Extra Cab ini terlihat kurang gahar. Walaupun, beberapa hal, seperti rem menggunakan komponen dari AMG, suspensi juga sudah diganti dengan performa tinggi.
Di dalam kabin, jok diganti model custom dengan meniru versi AMG, baik bentuknya, maupun jahitan merah pada pelapis kulit berwarna hitamnya.
Berbicara soal pendukung performa di atas aspal, mesin AMG ini dikawinkan dengan transmisi standar, manual 6 percepatan. Tentunya dengan adaptor pada bell housing (kepala babi) agar bisa terpasang.
Di mesinnya, benar-benar standar AMG yang dipasang, semuanya masih bawaan pabrik, Sayangnya, header pun hanya bisa bawaan standar saja, karena keterbatasan ruang. Namun, raungan mesin dengan header standar pun, tentunya sudah lebih dari cukup. Manajemen mesin, mengandalkan ECU dari MoTec M150.
Jadilah X-Class sebenarnya, yang diidam-idamkan.