Menu


Terhubung Bersama Kami

OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Bustruck.id. All rights reserved.
Beranda Mobility Bus

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang, Umumnya Karena Driver Merasa ‘Jago Nyetir’…

Bus
Minggu, 7 Januari 2024 13:40 WIB
Penulis : Erie W. Adji


Di Minggu pertama Januari 2024 sejumlah kecelakaan di jalan tol Trans Jawa terjadi dengan dugaan ada pengemudi yang kurang piawai dalam memantau laju kendaraannya. Terlebih yang menjadi ‘tersangka’ adalah kendaraan dimensi besar alias bus.

Tentu bukan hanya sekali dua kali terjadi tabrak belakang oleh bus, maupun truk, tentu menggelitik benak karena dengan visibilitas paling tinggi sepatutnya sang pengemudi punya panduan lebih baik soal kondisi di depan kendaraan yang sedang dikemudikannya. Bukan malah sebaliknya hingga kemudian terjadi benturan dari belakang.

Catur Wibowo dari DSTC Defensive & Safety Driving Consulting, menjelaskan soal awalan yang sepatutnya dilakukan semua pengemudi. Terutama kendaraan dimensi besar. “Pertama.  sebelum mengemudi, semua driver harus mengenal kendaraan yang akan dikemudikan. Mulai dari model, jenis dan dimensinya,” buka Catur.

BACA JUGA

Setelah dua tahapan di atas dilakukan maka proses selanjutnya yaitu soal cara mengemudi. Catur yang juga instruktur keselamatan berkendara di area pertambangan itu menyebut panduan berdasarkan “Smith System”.

Baca juga: Minyak Rem: Sederhana Tapi Mematikan Kalau Terabaikan

Baca juga: Supir Mengantuk, Bahaya Yang Mengintai Selain Rem Blong, Cara Ini Bisa Mencegahnya

Ada lima patokan kuncian,”Pertama, bagaimana pandangan ke arah depan, yang kedua adalah perlunya dapatkan gambaran luas atau visibilitas paling ideal, ketiga yaitu ‘aktifkan’ mata atau perlu ada kewaspadaan tinggi, keempat harus bisa menciptakan atau cari tahu ‘ jalan keluar’ kalau ada handicap, dan yang terakhir selalu pastikan posisi kendaraan yang dikemudikan bisa terlihat dan pengemudi bisa melihat posisi kendaraan lain.”

Tentu saja untuk mendapatkan gambaran luas ke depan juga perlu memastikan jarak aman antar kendaraann. Dilanjutkan lagi bahwa kecepatan laju kendaraan yang sesuai rambu, sesuai dimensi kendaraan, karena semakin cepat kendaraan, daya pandang akan semakin sempit.

“Artinya Anda tidak akan bisa menciptakan jalan keluar juga mennghadapi handicap yang tidak bisa diatasi. sehingga potensi kecelakaan akan lebih besar,” jabar pria yang juga penggiat berkendara offroad ini.

Nah, kemudian bagi kendaraan yang dimensinya lebih kecil juga tidak kalah ketat prasyarat kemanan berkendaranya, termasuk di jalur bebas hambatan. “Yang harus terus diperhatikan adalah bisa melihat dan terlihat atas posisi pengemudi terhadap kendaraan lain dan oleh pengendara yang lain,” pasti pria yang tinggal di Bandung, Jawa Barat itu.

Tak lupa juga, alat komunikasi di kendaraan seperti lampu utama, lampu rem, maupun lampu sein dipastikan juga dalam kondisi berfungsi dengan baik.

Saat ditanya perihal pemikiran soal ‘jam terbang’ yang dianggap tinggi sehingga rangkaian panduan di atas acap diremehkan, Catur mennegaskan bahwa sejujurnya kompetensi mengemudi tidak bisa ditakar dari soal ‘senioritas’ atau rentang waktu sebagai pengemudi. “Tapi dilihat dari attitude dan skill assasement, pengalaman bisa menjadi point tambahan, tapi bukan jadi kunci utama,” tegasnya.

Kalau begitu apakah ada rentang waktu tertentu untuk verifikasi ulang atas kemanpuan berkendara yang baik dan aman? Diterangkanlagi oleh Catur, rentang waktu itu adalah satu tahun. “Jika dalam periode tersebut ada yang masa ‘gagal’ uji kompentesi maka pengemudi tersebut tidak boleh mengemudi sampai semuanya bisa tahapan pengujian bagi yang bersangkutan bisa lulus semua,” wantinya.

Seorang pengemudi yang bernaung di sebuah perusahaan seharusnya aling lama tiga tahun sekali perlu mendapatkan pelatihan ulang atas keterampilannya dalam mengemudi.

Baca juga: Hino Gelar Korlantas Driver Trainer Contest

Baca juga: Rem Blong : Sistem Masih Tetap Bekerja, Namun Kampas Rem Licin Seperti Kaca

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Transjawa Tol Kecelakaan Menyalip Bus Akap Akdp Batas Kecepatan
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Cek Bus Pra Lebaran Di Terminal Kalideres

8 bulan yang lalu

Berita
Antisipasi Laka Bus, Ditjen Hubdat Lakukan Razia Bus Selama Long Weekend Ini

9 bulan yang lalu


Berita
Tiket Bus Akan Diberi Batas “Atas” Dan “Bawah”

9 bulan yang lalu


Bus
Januari Hitam Dunia Bus Indonesia

9 bulan yang lalu


Berita
Lagi Dan Lagi, Laka Bus Di Tol Karena Sopir Ngebut

9 bulan yang lalu


Berita
Lagi-Lagi Sopir Bus Ceroboh, Nyawa Penumpang Melayang

10 bulan yang lalu


Berita
Lagi, Bus Gagal Hindari Kendaraan Lain Di Tol Sebabkan Nyawa Hilang

10 bulan yang lalu


Bus
Kecelakaan Bus Tabrak Belakang, Umumnya Karena Driver Merasa ‘Jago Nyetir’…

10 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Organda: Perhatikan Kondisi Cuaca Dan Faktor Stamina Pramudi

17 jam yang lalu


Bus
DCVI Gelar Tiga Program Servis Sambut Libur Nataru

1 hari yang lalu


Bus
Tujuh Terminal Bus AKAP Di Jakarta Mulai Padat

1 hari yang lalu


Bus
Puncak Perjalanan Bus Libur Nataru Tanggal 23-24 Desember 2024

2 hari yang lalu


Bus
Hino Perkuat Komitmen Di Pasar Bus Wilayah Kalimantan Timur

2 hari yang lalu