Setidaknya dalam tiga tahun terakhir muncul detail berbagai desain bodi bus dari para kampiun karoseri nasional. Ada yang menyodorkan desain ‘boxy’ maupun rounded, baik pada bus ukuran medium maupun big bus.
Selain itu, luasan bidang bus-bus terbaru juga terbilang lebih besar. Hal inilah yang membuat kesempatan berkreasi atas luasan bodi itu menjadi terbuka lebih leluasa. Sehingga nama bus menjadi lebih menyatu dengan aksen livery serta warna identitas bus.
Begitu juga dengan warna identitas bus, warna gelap, juga semakin banyak diadopsi pada bus berbagai ukuran.
Warna bus gelap mengedepankan kesan elegan, kalem, simpel. Sekaligus lebih mudah dalam hal perawatan
Tarikan garis livery tersambung dari depan hingga buritan
Salah satu desainer livery yang desainnya banyak diadopsi oleh pihak operator. Karakternya yang khas adalah pemakaian garis-garis tajam berakses warna terang adalah Devry Segeman.
Pria yang tahun lalu desainnya bertema “Initial-D” sempat viral itu menyebutkan bahwa secara umum pemakaian aksen garis dan warna terang merupakan ‘permainan garis’ yang dinamis.
“Livery dengan tema garis dinamis secara visual garis yang ‘melambung tinggi’ dari depan sampai ke bagian tertinggi di bagian ‘lambung samping’ (bodi samping, Red) sampai ke belakang bus,” ungkapnya menjelaskan karater desainnya.
Tentu saja hal ini membuka kompromi dengan pihak pemilik armada bus. “Untuk tantangannya adalah membuat livery yang sesuai dengan keinginan client,” ujarnya, saat dihubungi langsung pekan ini (1/7). Yang dimaksud adalah secara bentuk livery, lettering yang membentuk livery maupun ciri khas filosofi yang dapat dituangkan ke sebuah karya livery bus itu sendiri.
Font, warna, dan desain nama bus jadi ranah pemilik bus
Sementara itu untuk urusan nama bus memang masih jadi ranah yang ‘keramat’. Karena itu masih jadi kewenangan pemilik bus. Kurnia Lesani Adnan, petinggi SAN Transport menyebutkan bahwa soal nama bus sebenarnya boleh dimodifikasi. Itupun kalau memang ada permintaan perubahan itu. “(Pihak) karoseri tidak berhak memodifnya tanpa instruksi pemilik bus,” wantinya saat dihubungi pekan lalu (28/6).
Nah soal warna dari livery bus memang harus sesuai dengan warna identitas bawaan bus. Terlebih jika operator punya kebijakan pemilihan warna dasar yang seragam. Untuk soal kompromi desain livery, menurut Devry lagi, memang adalah menyelaraskan apa yang owner inginkan atas desain visual secara kesleuruhan yang menyangkut desain livery.
Baca juga: Jetbus 5 “Initial-D”, Terobosan Baru Livery Bus
Baca juga: Desain Bus GIIAS 2023: Detail Dan Warna Jadi Kunciannya
Bus ukuran sedang juga makin compact dengan warna dan livery yang tepat
Warna dasar dan livery klasik bus dimodifikasi agar tampil lebih 'fresh'